Beranda » Blog » Biaya Asuransi Ekspor: Panduan Cara Menghitung

Biaya Asuransi Ekspor: Panduan Cara Menghitung

Biaya Asuransi Ekspor Panduan Cara Menghitung

Biaya Asuransi Ekspor – Dalam dunia perdagangan internasional, eksportir tidak hanya perlu memahami regulasi dan dokumen ekspor, tetapi juga bagaimana melindungi barang selama perjalanan ke negara tujuan. Salah satu cara efektif untuk meminimalkan risiko adalah dengan menggunakan asuransi ekspor. Asuransi ini memberikan perlindungan finansial jika barang mengalami kerusakan, kehilangan, atau keterlambatan akibat risiko perjalanan.

Namun, banyak eksportir pemula yang masih bingung mengenai cara menghitung biaya asuransi ekspor. Maka, artikel ini akan membahas secara lengkap mulai dari pengertian, jenis polis, faktor penentu premi, rumus perhitungan, hingga simulasi biaya berdasarkan contoh nyata.

Baca juga: Biaya Pengurusan NKV: Syarat dan Prosedur Terbaru

Apa Itu Asuransi Ekspor?

Oleh karena itu, Asuransi ekspor adalah kontrak perlindungan yang di berikan perusahaan asuransi kepada eksportir untuk menanggung risiko atas barang yang di kirim ke luar negeri. Dengan adanya asuransi ini, eksportir tidak perlu menanggung kerugian besar jika terjadi kecelakaan, pencurian, atau kerusakan barang saat proses pengiriman.

Fungsi Utama Asuransi Ekspor

  • Memberikan perlindungan finansial terhadap kerugian.
  • Kemudian, menambah kepercayaan buyer internasional.
  • Selanjutnya, memenuhi ketentuan kontrak dagang internasional seperti Incoterms CIF (Cost, Insurance, and Freight).
  • Lalu, mengurangi risiko kerugian saat ekspor dalam skala besar.

Mengapa Asuransi Ekspor Penting bagi Eksportir?

  1. Mengurangi Risiko – Barang ekspor biasanya dikirim lintas benua melalui jalur laut, udara, atau darat. Perjalanan panjang meningkatkan potensi risiko.
  2. Meningkatkan Reputasi Eksportir – Buyer luar negeri akan lebih percaya pada eksportir yang mengasuransikan barang kirimannya.
  3. Kepatuhan Kontrak Internasional – Beberapa perjanjian dagang mewajibkan adanya asuransi untuk menjamin keamanan barang.
  4. Mendukung Kelancaran Bisnis – Jika terjadi kerugian, eksportir tetap bisa menjalankan bisnis tanpa terbebani biaya besar.

Baca juga: Syarat Dokumen Ekspor Briket

Faktor yang Mempengaruhi Biaya Asuransi Ekspor

Biaya premi asuransi ekspor tidak bersifat tetap. Ada beberapa faktor yang memengaruhi besarannya, antara lain:

1. Nilai Barang (Invoice Value)

Jadi, Semakin tinggi harga barang, semakin besar pula nilai pertanggungan yang harus dibayarkan.

2. Jenis Barang yang Di ekspor

Lalu, Barang fragile (mudah pecah) atau bernilai tinggi (emas, elektronik) biasanya di kenakan tarif premi lebih tinggi di banding komoditas umum.

3. Jenis Transportasi

  • Laut → biasanya premi lebih rendah tapi risiko lebih lama.
  • Udara → premi lebih tinggi karena risiko lebih kompleks.
  • Darat → bergantung pada jarak tempuh dan kondisi rute.

4. Jarak dan Negara Tujuan

Semakin jauh negara tujuan, semakin besar potensi risiko sehingga premi lebih tinggi.

5. Jenis Polis Asuransi yang Di pilih

Polis all risk lebih mahal di banding polis terbatas (C clause).

Baca juga: Syarat Ekspor Kerupuk Mentah: Panduan Lengkap

Jenis Polis Asuransi Ekspor

Maka, eksportir dapat memilih polis sesuai kebutuhan barang yang di kirim. Beberapa jenis polis umum:

1. Institute Cargo Clause (ICC) A

  • Perlindungan all risk.
  • Kemudian, Menanggung hampir semua risiko kerusakan dan kehilangan.
  • Cocok untuk barang bernilai tinggi.

2. Institute Cargo Clause (ICC) B

  • Perlindungan menengah.
  • lalu, Menanggung risiko kebakaran, kapal tenggelam, gempa, atau kerusakan akibat air laut.

3. Institute Cargo Clause (ICC) C

  • Perlindungan minimal.
  • Kemudian, Hanya meliputi risiko besar seperti kecelakaan kapal atau tabrakan.
  • Biaya premi lebih murah.

Baca juga: Syarat Ekspor Kemenyan ke Jepang: Panduan Lengkap

Rumus Menghitung Biaya Asuransi Ekspor

Secara umum, premi asuransi ekspor di hitung dengan rumus:

Biaya Asuransi = (Invoice Value + Freight + 10% x Invoice Value) × Rate (%)

Keterangan:

  • Invoice Value: Harga barang pada faktur.
  • Freight: Ongkos kirim.
  • 10% Invoice Value: Tambahan margin keuntungan + biaya tak terduga.
  • Rate (%): Tarif premi (0,1% – 0,5% tergantung jenis barang dan polis).

Contoh Perhitungan Biaya Asuransi Ekspor

Studi Kasus:

  • Nilai barang (Invoice Value): USD 50.000
  • Biaya pengiriman (Freight): USD 2.000
  • Rate asuransi: 0,3%

Langkah Hitung:

  1. Hitung nilai total pertanggungan:
    • Invoice: USD 50.000
    • Kemudian, Freight: USD 2.000
    • Tambahan 10% invoice: USD 5.000
    • Total = USD 57.000
  2. Hitung biaya premi:
    • 57.000 × 0,3% = USD 171

Jadi, total biaya asuransi ekspor = USD 171.

Strategi Menghemat Biaya Asuransi Ekspor

  1. Pilih polis sesuai kebutuhan barang, jangan asal ambil yang termurah.
  2. Kemudian, gunakan forwarder terpercaya yang sudah bekerja sama dengan perusahaan asuransi.
  3. Selanjutnya, bandingkan premi dari beberapa perusahaan asuransi sebelum memilih.
  4. Berikutnya, gunakan kontrak Incoterms dengan pembagian biaya asuransi yang jelas antara penjual dan pembeli.

Simulasi Perhitungan Biaya Asuransi Ekspor dalam Rupiah

Contoh Kasus 1: Ekspor Kopi ke Jepang

  • Nilai barang (Invoice Value): Rp 750.000.000
  • Selanjutnya, Ongkos kirim (Freight): Rp 50.000.000
  • Rate premi asuransi: 0,25%

Langkah Hitung:

  1. Hitung total nilai pertanggungan:
    • Invoice: Rp 750.000.000
    • Kemudian, Freight: Rp 50.000.000
    • Tambahan 10% invoice: Rp 75.000.000
    • Total = Rp 875.000.000
  2. Hitung premi asuransi:
    • Rp 875.000.000 × 0,25% = Rp 2.187.500

Jadi, biaya asuransi ekspor kopi ke Jepang adalah Rp 2.187.500.

Contoh Kasus 2: Ekspor Furnitur ke Eropa

  • Nilai barang (Invoice Value): Rp 1.200.000.000
  • lalu, Ongkos kirim (Freight): Rp 100.000.000
  • Rate premi asuransi: 0,3%

Langkah Hitung:

  1. Total pertanggungan:
    • Invoice: Rp 1.200.000.000
    • Kemudian, Freight: Rp 100.000.000
    • Tambahan 10% invoice: Rp 120.000.000
    • Total = Rp 1.420.000.000
  2. Hitung premi:
    • Rp 1.420.000.000 × 0,3% = Rp 4.260.000

Jadi, biaya asuransi ekspor furnitur ke Eropa adalah Rp 4.260.000.

Contoh Kasus 3: Ekspor Tekstil ke Amerika Serikat

  • Nilai barang (Invoice Value): Rp 500.000.000
  • Lalu, Ongkos kirim (Freight): Rp 30.000.000
  • Rate premi asuransi: 0,2%

Langkah Hitung:

  1. Total pertanggungan:
    • Invoice: Rp 500.000.000
    • Kemudian, Freight: Rp 30.000.000
    • Tambahan 10% invoice: Rp 50.000.000
    • Total = Rp 580.000.000
  2. Hitung premi:
    • Rp 580.000.000 × 0,2% = Rp 1.160.000

Jadi, biaya asuransi ekspor tekstil ke Amerika Serikat adalah Rp 1.160.000.

Catatan Penting

  • Nilai premi sangat tergantung pada jenis barang dan perusahaan asuransi yang dipilih.
  • Eksportir di sarankan untuk selalu meminta quotation resmi dari perusahaan asuransi agar biaya lebih akurat.
  • Perbedaan Incoterms (FOB, CIF, CFR, dll.) akan menentukan siapa yang wajib menanggung biaya asuransi.

FAQ tentang Biaya Asuransi Ekspor

Apakah biaya asuransi ekspor wajib?

Tidak selalu, Wajib jika kontrak dagang menggunakan Incoterms CIF atau buyer meminta proteksi asuransi.

Berapa rata-rata biaya asuransi ekspor?

Namun, Umumnya antara 0,1% – 0,5% dari nilai barang + ongkos kirim + 10% invoice.

Apakah barang berisiko tinggi selalu kena premi besar?

Ya, barang berisiko tinggi seperti elektronik, kaca, atau barang mudah rusak biasanya di kenakan premi lebih mahal.

Siapa yang harus menanggung biaya asuransi, penjual atau pembeli?

Tergantung kontrak dagang (Incoterms). Pada FOB, buyer yang menanggung. Pada CIF, penjual yang wajib menyediakan asuransi.

Bagaimana cara klaim asuransi ekspor?

lalu, Eksportir harus mengajukan klaim dengan melampirkan dokumen pendukung seperti polis asuransi, bill of lading, invoice, packing list, dan bukti kerusakan.

Maka, Menghitung biaya asuransi ekspor adalah langkah penting agar eksportir bisa memperkirakan pengeluaran dan melindungi barang kiriman. Dengan memahami rumus perhitungan premi serta faktor yang memengaruhinya, eksportir dapat mengelola risiko dengan baik.

Ingat, asuransi bukan hanya soal biaya tambahan, tetapi investasi untuk menjaga kelancaran bisnis ekspor. Dengan proteksi yang tepat, hubungan dengan buyer semakin terjamin dan peluang ekspor jangka panjang semakin terbuka.


Jika Anda mencari mitra profesional untuk mendukung bisnis ekspor, impor, undername, bea cukai, atau freight forwarding, PT Jangkar Global Groups adalah solusi terpercaya yang mengutamakan kecepatan, kualitas, dan kepuasan pelanggan. Cek layanan kami disini!

YUK KONSULTASIKAN DULU KEBUTUHAN ANDA,
HUBUNGI KAMI UNTUK INFORMASI & PEMESANAN

Email :
support[at]jasaeksporimpor.co.id

Telp kantor :
(021) 2200 8353
(021) 2298 6852

Pengaduan Pelanggan :
0877 9699 9992 (Jasa Ekspor)
0877 9699 9994 (Jasa Impor)

Google Maps : PT Jangkar Global Groups

Scroll to Top