Beranda » Blog » Cara Impor Pakan Ternak dari Argentina Ke Indonesia

Cara Impor Pakan Ternak dari Argentina Ke Indonesia

Cara Impor Pakan Ternak dari Argentina Ke Indonesia

Pendahuluan Cara Impor Pakan Ternak dari Argentina

Daftar Isi

Cara Impor Pakan Ternak – Dalam beberapa tahun terakhir, kebutuhan pakan ternak di Indonesia terus meningkat seiring dengan pesatnya perkembangan industri peternakan, baik unggas, sapi, maupun perikanan. Produksi pakan dalam negeri sering kali belum mampu memenuhi seluruh permintaan, terutama untuk bahan baku utama seperti jagung, bungkil kedelai, dan biji-bijian lainnya. Kondisi ini mendorong para pelaku usaha untuk mencari alternatif pasokan dari luar negeri.

Argentina menjadi salah satu negara pemasok utama pakan ternak dan bahan baku pakan dunia. Negara ini dikenal memiliki sektor pertanian dan peternakan yang sangat maju, dengan teknologi pengolahan modern serta standar kualitas ekspor yang tinggi. Produk pakan ternak Argentina juga memiliki harga kompetitif dan pasokan yang stabil sepanjang tahun, sehingga banyak diminati oleh importir di berbagai negara, termasuk Indonesia.

Namun, mengimpor pakan ternak dari Argentina ke Indonesia tidak bisa dilakukan sembarangan. Prosesnya memerlukan pemahaman terhadap aturan impor, standar mutu, prosedur karantina, serta perhitungan biaya dan pajak impor. Artikel ini akan membahas secara lengkap langkah-langkah dan ketentuan penting dalam proses impor pakan ternak dari Argentina ke Indonesia, agar para pelaku usaha dapat menjalankan kegiatan impornya secara legal, efisien, dan menguntungkan.

Baca juga : Impor Komponen Elektronik dari Taiwan: Proses dan Biaya

Mengapa Memilih Pakan Ternak dari Argentina

Argentina telah lama dikenal sebagai salah satu negara agraris terbesar di dunia, terutama dalam produksi biji-bijian dan bahan baku pakan ternak. Negara ini tidak hanya memenuhi kebutuhan domestik, tetapi juga menjadi eksportir utama ke berbagai negara di Asia, Eropa, dan Timur Tengah. Ada beberapa alasan mengapa importir Indonesia sebaiknya mempertimbangkan Argentina sebagai sumber utama pakan ternak.

Kualitas dan Standar Produksi yang Tinggi

Produsen pakan ternak di Argentina menerapkan sistem pertanian modern dan teknologi pengolahan mutakhir. Mereka juga mematuhi berbagai standar internasional seperti Good Manufacturing Practices (GMP+), ISO 22000, dan HACCP, yang memastikan keamanan serta mutu produk tetap terjaga dari proses produksi hingga pengiriman. Hal ini menjadikan pakan ternak asal Argentina memiliki reputasi tinggi di pasar global.

Ketersediaan Pasokan yang Stabil – Cara Impor Pakan Ternak

Sebagai salah satu produsen utama jagung, kedelai, dan bungkil kedelai (soybean meal), Argentina mampu menyediakan bahan baku pakan dalam jumlah besar dan berkesinambungan. Ketersediaan pasokan yang stabil ini sangat penting bagi industri peternakan di Indonesia agar proses produksi tidak terganggu oleh kelangkaan bahan baku.

Harga yang Kompetitif di Pasar Internasional

Biaya produksi pertanian di Argentina relatif rendah karena di dukung oleh lahan subur, teknologi efisien, dan infrastruktur pertanian yang mapan. Kondisi ini membuat harga ekspor pakan ternak dari Argentina lebih bersaing di bandingkan dengan beberapa negara pemasok lainnya seperti Brasil atau Amerika Serikat.

Keunggulan Logistik dan Jaringan Ekspor Global

Argentina memiliki pelabuhan ekspor besar seperti Pelabuhan Buenos Aires dan Rosario yang terhubung langsung ke jalur pelayaran internasional. Hal ini mempermudah proses pengiriman menuju pelabuhan utama di Indonesia seperti Tanjung Priok dan Tanjung Perak, dengan waktu tempuh yang relatif efisien melalui jalur laut.

Reputasi Baik di Pasar Indonesia – Cara Impor Pakan Ternak

Banyak importir dan pabrik pakan di Indonesia yang telah lama menjalin kerja sama dengan eksportir asal Argentina. Produk seperti bungkil kedelai Argentina dikenal memiliki kadar protein tinggi dan kadar air rendah, menjadikannya pilihan utama untuk campuran pakan unggas dan sapi.

Baca juga : Ekspor Jahe Bubuk ke Amerika: Peluang Emas Rempah Indonesia

Regulasi dan Ketentuan Impor Pakan Ternak ke Indonesia

Impor pakan ternak dari Argentina ke Indonesia tidak hanya memerlukan kerja sama dengan pemasok luar negeri, tetapi juga harus mengikuti aturan resmi yang di tetapkan pemerintah Indonesia. Hal ini bertujuan untuk menjaga keamanan pangan, melindungi kesehatan hewan, serta memastikan produk yang beredar memenuhi standar mutu nasional.

Berikut penjelasan lengkap mengenai regulasi dan ketentuan yang perlu di perhatikan sebelum memulai proses impor pakan ternak:

Lembaga Pemerintah yang Berwenang

Beberapa instansi memiliki peran penting dalam mengatur dan mengawasi impor pakan ternak ke Indonesia:

  • Kementerian Pertanian (Kementan RI)
    Melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH), Kementan mengatur standar, perizinan, dan pengawasan mutu pakan ternak impor.
  • Badan Karantina Pertanian (Barantan)
    Bertugas melakukan pemeriksaan dan sertifikasi karantina untuk memastikan pakan impor bebas dari penyakit, hama, atau kontaminan yang dapat membahayakan ternak dan lingkungan.
  • Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC)
    Mengatur aspek kepabeanan, bea masuk, dan pajak impor, termasuk pemeriksaan dokumen dan fisik barang di pelabuhan.

Dokumen dan Perizinan yang Diperlukan

Sebelum melakukan impor, importir wajib memiliki dan melengkapi dokumen berikut:

  1. API (Angka Pengenal Importir)
    • Dapat berupa API-U (untuk importir umum) atau API-P (untuk produsen).
    • Diterbitkan oleh Kementerian Perdagangan.
  2. NIB (Nomor Induk Berusaha)
    • Diperoleh melalui sistem OSS (Online Single Submission) sebagai identitas legal pelaku usaha di Indonesia.
  3. Surat Persetujuan Impor (SPI)
    • Diterbitkan oleh Kementan untuk setiap jenis pakan ternak yang akan di impor.
    • Proses pengajuan dapat di lakukan secara daring dengan melampirkan dokumen teknis produk.
  4. Sertifikat Kesehatan / Phytosanitary Certificate
    • Dikeluarkan oleh otoritas Argentina, yaitu SENASA (Servicio Nacional de Sanidad y Calidad Agroalimentaria).
    • Dokumen ini menjamin bahwa produk telah melewati pemeriksaan kesehatan dan bebas dari penyakit atau hama.
  5. Dokumen Komersial
    • Invoice, Packing List, Bill of Lading (B/L), dan kontrak penjualan antara eksportir dan importir.
  6. MSDS (Material Safety Data Sheet)
    • Diperlukan jika produk mengandung zat aditif atau bahan kimia tertentu.

Standar Mutu dan Keamanan Pakan

Produk pakan ternak impor wajib memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) dan ketentuan mutu yang di tetapkan oleh Ditjen PKH. Beberapa ketentuan penting antara lain:

  • Tidak mengandung bahan berbahaya seperti antibiotik terlarang, hormon pertumbuhan, atau bahan aditif yang tidak di izinkan.
  • Kemudian, Harus bebas dari cemaran biologis seperti aflatoksin, jamur, atau mikroba patogen.
  • Selanjutnya, Pakan berbasis hewani harus jelas asal-usulnya dan di sertai sertifikat bebas penyakit menular seperti BSE (mad cow disease).
  • Setelah itu, Untuk pakan berbahan nabati, wajib lolos uji fitosanitari dari Barantan.

Ketentuan Label dan Kemasan – Cara Impor Pakan Ternak

Setiap produk pakan ternak yang masuk ke Indonesia wajib mencantumkan label berbahasa Indonesia yang berisi:

  1. Nama produk dan jenis pakan
  2. Kemudian, Komposisi bahan dan kandungan nutrisi
  3. Selanjutnya, Nama dan alamat importir
  4. Setelah itu, Nomor izin edar atau registrasi pakan dari Kementan
  5. Kemudian, Berat bersih dan tanggal produksi / kedaluwarsa

Dengan memahami dan memenuhi seluruh regulasi di atas, importir dapat menghindari risiko penolakan barang di pelabuhan, denda kepabeanan, atau bahkan pencabutan izin impor.

Baca juga : Cara Impor Smartphone dari China dengan Legalitas IMEI

Prosedur Impor Pakan Ternak dari Argentina

Setelah memahami regulasi dan persyaratan yang berlaku, langkah berikutnya adalah mengetahui prosedur teknis dalam proses impor pakan ternak dari Argentina ke Indonesia. Proses ini mencakup tahap perencanaan, perizinan, pengiriman, hingga pemeriksaan di pelabuhan. Berikut panduan lengkapnya secara berurutan:

Menentukan Jenis dan Spesifikasi Produk

Langkah pertama adalah mengidentifikasi jenis pakan ternak yang akan di impor — apakah berupa:

  • Pakan jadi (complete feed),
  • Selanjutnya, Bahan baku pakan (seperti jagung, bungkil kedelai, gandum, dedak, dll), atau
  • Setelah itu, Aditif pakan (feed additives) seperti vitamin, mineral, dan enzim.

Menentukan spesifikasi produk sejak awal akan memudahkan penyesuaian kode HS (Harmonized System) dan menentukan tarif bea masuk yang berlaku.

Memastikan Kelayakan Eksportir di Argentina

Importir perlu bekerja sama dengan pemasok yang terdaftar dan di awasi oleh SENASA (Servicio Nacional de Sanidad y Calidad Agroalimentaria), lembaga karantina resmi Argentina.
Eksportir wajib menyediakan dokumen:

  1. Health Certificate / Phytosanitary Certificate,
  2. Kemudian, Sertifikat asal (Certificate of Origin), dan
  3. Selanjutnya, Laporan uji laboratorium (Lab Test Report) yang menunjukkan kualitas produk sesuai standar Indonesia.

Langkah ini penting untuk memastikan produk aman dan tidak di tolak oleh otoritas karantina Indonesia.

Pengajuan Izin Impor ke Kementerian Pertanian

Sebelum pengiriman di lakukan, importir harus mengajukan Surat Persetujuan Impor (SPI) kepada Kementerian Pertanian.
Tahapannya meliputi:

  • Registrasi di sistem SIMPONI / Online Single Submission (OSS).
  • Melampirkan dokumen seperti:
    1. Profil perusahaan,
    2. API dan NIB,
    3. Spesifikasi teknis produk,
    4. Sertifikat kesehatan dari Argentina.
  • Menunggu verifikasi administrasi dan teknis oleh Ditjen PKH.
  • Setelah di setujui, SPI akan di terbitkan dan di gunakan untuk keperluan bea cukai.

Proses Pengiriman dari Argentina – Cara Impor Pakan Ternak

Setelah SPI di terbitkan, eksportir dapat mengirim barang melalui jalur laut. Umumnya, rute yang di gunakan adalah:
Pelabuhan Buenos Aires / Rosario (Argentina) → Pelabuhan Tanjung Priok / Tanjung Perak (Indonesia).

Beberapa hal yang perlu di perhatikan:

  1. Gunakan kontainer Full Container Load (FCL) untuk efisiensi biaya.
  2. Setelah itu, Pastikan setiap kontainer di segel resmi dan di sertai Bill of Lading (B/L).
  3. Kemudian, Gunakan asuransi pengiriman (cargo insurance) untuk melindungi nilai barang selama perjalanan laut yang cukup panjang (30–40 hari).

Pemeriksaan di Pelabuhan Indonesia

Setibanya di pelabuhan tujuan, barang impor akan menjalani proses kepabeanan dan karantina pertanian, meliputi:

  • Pemeriksaan dokumen oleh Bea Cukai dan Barantan.
  • Selanjutnya, Pemeriksaan fisik dan sampel oleh petugas karantina untuk memastikan produk sesuai dengan dokumen.
  • Setelah itu, Jika hasil pemeriksaan di nyatakan aman dan sesuai, Barantan akan menerbitkan Sertifikat Pelepasan Karantina (Health Clearance).

Apabila di temukan ketidaksesuaian atau cemaran, barang dapat di minta untuk di kembalikan (re-ekspor) atau di musnahkan.

Pengeluaran Barang dan Distribusi

Setelah mendapat izin pelepasan dari karantina dan menyelesaikan kewajiban pajak impor, importir dapat melakukan pengeluaran barang (release) dari pelabuhan.
Langkah berikutnya adalah:

  1. Mengangkut barang ke gudang penyimpanan.
  2. Kemudian, Melaporkan pemasukan barang kepada Kementan jika di wajibkan.
  3. Selanjutnya, Melanjutkan proses distribusi ke pabrik pakan atau peternak lokal sesuai rencana bisnis.

Estimasi Waktu Proses – Cara Impor Pakan Ternak

  • Perizinan dan dokumen ekspor: ± 1–2 minggu
  • Setelah itu, Pengiriman laut dari Argentina ke Indonesia: ± 30–40 hari
  • Kemudian, Proses bea cukai dan karantina: ± 5–10 hari kerja
    Sehingga total waktu impor secara keseluruhan dapat mencapai 6–8 minggu tergantung kelengkapan dokumen dan volume pengiriman.

Dengan mengikuti prosedur di atas secara teliti, importir dapat memastikan bahwa proses impor pakan ternak berjalan lancar, legal, dan efisien, serta terhindar dari hambatan administratif di pelabuhan.

Baca juga : Syarat Ekspor Jahe ke Jepang: Panduan Lengkap untuk Eksportir

Perhitungan Pajak dan Bea Masuk Impor Pakan Ternak

Dalam kegiatan impor, aspek yang paling penting untuk di perhitungkan sejak awal adalah biaya pajak dan bea masuk. Perhitungan yang tepat akan membantu importir menentukan harga jual, margin keuntungan, dan kelayakan usaha. Berikut penjelasan mengenai jenis pajak dan contoh simulasi perhitungannya untuk impor pakan ternak dari Argentina ke Indonesia.

Komponen Pajak dan Bea Masuk

Setiap barang impor di kenakan sejumlah pungutan berdasarkan nilai barang (CIF: Cost, Insurance, and Freight). Komponen yang berlaku untuk impor pakan ternak meliputi:

Jenis Pajak / Pungutan Keterangan Besaran Umum
Bea Masuk (BM) Ditetapkan berdasarkan HS Code produk. Umumnya untuk bahan baku pakan antara 0–5%. 0–5%
PPN Impor Pajak Pertambahan Nilai untuk seluruh barang impor. 11% dari (CIF + BM)
PPh Pasal 22 Impor Pajak penghasilan atas impor barang. 2,5% (pemegang API) / 7,5% (tanpa API)

Menentukan HS Code Produk – Cara Impor Pakan Ternak

Penentuan HS Code (Harmonized System Code) sangat penting karena menjadi dasar perhitungan pajak dan perizinan. Beberapa contoh umum HS Code untuk pakan ternak adalah:

Jenis Produk Pakan Ternak HS Code Bea Masuk (%)
Bungkil kedelai (Soybean Meal) 2304.00.00 0%
Pakan hewan olahan (Feed preparations) 2309.90.00 5%
Jagung kuning kering (Corn, Yellow) 1005.90.90 0%
Dedak gandum (Wheat Bran) 2302.30.00 0%

Contoh Simulasi Perhitungan Pajak Impor

Misalkan Anda mengimpor bungkil kedelai dari Argentina dengan nilai CIF USD 10.000, dan bea masuk 5%.

  1. Langkah 1 – Hitung Bea Masuk (BM):
    BM = 5% × CIF = 5% × 10.000 = USD 500
  2. Langkah 2 – Hitung PPN Impor:
    PPN = 11% × (CIF + BM) = 11% × (10.000 + 500) = USD 1.155
  3. Langkah 3 – Hitung PPh Impor (Pasal 22):
    • Jika memiliki API: 2,5% × (CIF + BM) = 2,5% × 10.500 = USD 262,5
    • Jika tidak memiliki API: 7,5% × (CIF + BM) = 7,5% × 10.500 = USD 787,5
  4. Total Pajak dan Bea Masuk:
    • Dengan API: 500 + 1.155 + 262,5 = USD 1.917,5
    • Tanpa API: 500 + 1.155 + 787,5 = USD 2.442,5
  5. Total Biaya Impor (CIF + Pajak):
    • Dengan API: 10.000 + 1.917,5 = USD 11.917,5
    • Tanpa API: 10.000 + 2.442,5 = USD 12.442,5

Tips Menghemat Biaya Pajak dan Impor

  1. Gunakan API aktif dan NIB resmi agar mendapat tarif pajak lebih rendah.
  2. Selanjutnya, Pilih HS Code yang benar dan sesuai deskripsi produk agar tidak di kenakan tarif lebih tinggi.
  3. Setelah itu, Pertimbangkan volume pengiriman besar (FCL) untuk menekan biaya per unit.
  4. Kemudian, Gunakan jasa PPJK (Perusahaan Pengurusan Jasa Kepabeanan) berpengalaman agar tidak salah dalam perhitungan atau dokumen.
  5. Selanjutnya, Pantau kebijakan fasilitas pembebasan bea masuk (FTA atau PMK terbaru) dari pemerintah Indonesia.

Dengan memahami struktur biaya di atas, importir dapat mempersiapkan modal dengan akurat dan menghindari risiko keuangan akibat kesalahan perhitungan pajak atau bea masuk.

Baca juga : Mengurus SNI Boneka Impor: Syarat, Biaya, dan Prosedur

Tips Efisien dan Strategi Bisnis Impor Pakan Ternak

Mengimpor pakan ternak dari Argentina tidak hanya memerlukan pemahaman regulasi dan administrasi, tetapi juga strategi bisnis yang tepat agar kegiatan impor berjalan efisien, hemat biaya, dan menguntungkan. Berikut beberapa tips dan strategi yang dapat di terapkan oleh pelaku usaha atau calon importir:

Pilih Supplier Terpercaya dan Tersertifikasi

Pastikan Anda bekerja sama dengan eksportir resmi yang terdaftar di lembaga SENASA (Servicio Nacional de Sanidad y Calidad Agroalimentaria) Argentina.
Keuntungan memilih pemasok yang terpercaya:

  • Kualitas dan spesifikasi produk terjamin.
  • Setelah itu, Dokumen ekspor lengkap (Health Certificate, Phytosanitary, dan Certificate of Origin).
  • Kemudian, Risiko penolakan karantina atau keterlambatan di pelabuhan dapat di minimalkan.

Gunakan Jasa Forwarder dan PPJK Profesional

Untuk mempercepat proses pengiriman dan pengurusan dokumen, gunakan freight forwarder serta PPJK (Perusahaan Pengurusan Jasa Kepabeanan) berpengalaman di sektor pakan ternak.
Mereka dapat membantu:

  1. Mengatur pengiriman laut yang efisien,
  2. Selanjutnya, Menangani dokumen bea cukai,
  3. Setelah itu, Mengantisipasi potensi kendala saat pemeriksaan karantina.

Optimalkan Volume Pengiriman – Cara Impor Pakan Ternak

Biaya logistik dan bea masuk per unit produk akan lebih rendah jika Anda mengimpor dalam volume besar (Full Container Load / FCL).
Selain itu, pengiriman dalam jumlah besar memungkinkan Anda:

  • Menegosiasikan harga lebih baik dengan supplier,
  • Kemudian, Menekan biaya pengemasan dan pengiriman,
  • Selanjutnya, Mengamankan stok untuk periode produksi lebih panjang.

Gunakan Metode Pembayaran Aman

Untuk transaksi internasional, gunakan metode pembayaran Letter of Credit (L/C) atau escrow account agar lebih aman bagi kedua belah pihak.
Hindari sistem pembayaran langsung tanpa jaminan, terutama jika bekerja sama dengan pemasok baru.

Rencanakan Jadwal Impor Sesuai Musim Produksi

Harga bahan baku pakan seperti jagung dan kedelai cenderung fluktuatif mengikuti musim panen di Argentina.
Strategi efisien:

  1. Beli saat panen raya (Maret–Mei) ketika harga turun.
  2. Setelah itu, Gunakan kontrak jangka panjang (forward contract) untuk menjaga kestabilan harga dalam jangka waktu tertentu.

Pastikan Kepatuhan Terhadap Regulasi dan Karantina

Selalu update terhadap peraturan Kementerian Pertanian dan Bea Cukai.
Kesalahan kecil seperti dokumen karantina tidak lengkap atau perbedaan HS Code dapat menyebabkan:

  • Barang tertahan di pelabuhan,
  • Biaya demurrage tinggi, atau
  • Penolakan impor.

Gunakan konsultan atau staf legal untuk memastikan seluruh proses sesuai ketentuan.

Manfaatkan Fasilitas dan Insentif Pemerintah

Beberapa fasilitas yang bisa di manfaatkan oleh importir pakan ternak:

  1. Pembebasan atau penurunan bea masuk melalui FTA (Free Trade Agreement) atau kebijakan PMK tertentu.
  2. Program Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE) untuk perusahaan yang mengolah bahan impor menjadi produk ekspor.
  3. Kemudahan Layanan Impor Tujuan Ekspor (KITE-IKM) bagi industri kecil menengah di sektor peternakan dan pakan.

Bangun Jaringan dan Kolaborasi Bisnis – Cara Impor Pakan Ternak

Menjalin kerja sama dengan asosiasi peternak, koperasi, dan pabrik pakan lokal dapat meningkatkan permintaan stabil serta memperluas jaringan distribusi.
Dengan jaringan yang kuat, Anda juga lebih mudah memperoleh informasi harga global dan tren pasar bahan pakan.

Dengan penerapan strategi di atas, proses impor pakan ternak dari Argentina dapat berjalan lebih efisien, aman secara hukum, dan menghasilkan margin yang optimal.

Baca juga : Ekspor Lidi Sawit ke Pakistan: Limbah Bernilai Ekspor Tinggi

Kesimpulan Cara Impor Pakan Ternak

Impor pakan ternak dari Argentina ke Indonesia merupakan peluang strategis untuk mendukung keberlanjutan industri peternakan nasional. Argentina di kenal sebagai salah satu produsen pakan ternak terbaik di dunia, dengan pasokan bahan baku berkualitas tinggi seperti jagung, kedelai, dan bungkil kedelai. Kualitas produk yang stabil, harga kompetitif, serta standar internasional menjadikan Argentina mitra dagang yang terpercaya bagi pelaku usaha pakan di Indonesia.

Namun, agar proses impor berjalan lancar, importir wajib memahami regulasi dan ketentuan yang berlaku, seperti perizinan dari Kementerian Pertanian, persyaratan karantina hewan, hingga registrasi di sistem Indonesia National Single Window (INSW). Selain itu, pemahaman tentang proses administrasi kepabeanan, perhitungan pajak dan bea masuk, serta pemilihan jalur pengiriman yang efisien akan sangat berpengaruh terhadap biaya dan waktu impor.

Dengan perencanaan yang matang, pemilihan pemasok terpercaya, serta kepatuhan terhadap prosedur hukum, kegiatan impor pakan ternak dari Argentina dapat berjalan efisien dan menguntungkan. Langkah ini bukan hanya memperkuat rantai pasok bahan pakan nasional, tetapi juga mendukung pertumbuhan sektor peternakan Indonesia secara berkelanjutan.


Jika Anda mencari mitra profesional untuk mendukung bisnis ekspor, impor, undername, bea cukai, atau freight forwarding, PT Jangkar Global Groups adalah solusi terpercaya yang mengutamakan kecepatan, kualitas, dan kepuasan pelanggan. Cek layanan kami disini!

YUK KONSULTASIKAN DULU KEBUTUHAN ANDA,
HUBUNGI KAMI UNTUK INFORMASI & PEMESANAN

Email :
support[at]jasaeksporimpor.co.id

Telp kantor :
(021) 2200 8353
(021) 2298 6852

Pengaduan Pelanggan :
0877 9699 9992 (Jasa Ekspor)
0877 9699 9994 (Jasa Impor)

Google Maps : PT Jangkar Global Groups

Scroll to Top