Beranda » Blog » Ekspor Emping Melinjo ke Singapura: Syarat dan Simulasi Biaya

Ekspor Emping Melinjo ke Singapura: Syarat dan Simulasi Biaya

Ekspor Emping Melinjo ke Singapura

Ekspor Emping Melinjo ke Singapura – Emping melinjo adalah salah satu camilan khas Indonesia yang terbuat dari biji melinjo (Gnetum gnemon). Teksturnya renyah dan rasanya gurih, sehingga menjadi makanan pendamping populer di berbagai hidangan Nusantara. Selain di gemari di dalam negeri, emping melinjo juga memiliki pasar ekspor yang menjanjikan, terutama ke negara tetangga seperti Singapura.

Singapura di kenal sebagai pusat perdagangan Asia Tenggara, di mana banyak produk makanan dari Indonesia masuk dan kemudian di distribusikan kembali ke negara lain. Oleh karena itu, ekspor emping melinjo ke Singapura bisa menjadi pintu masuk penting bagi produsen maupun eksportir untuk memperluas jangkauan pasar.

Maka, artikel ini akan membahas secara lengkap tentang peluang ekspor emping melinjo ke Singapura, persyaratan yang harus di penuhi, strategi pemasaran, serta simulasi biaya ekspor dalam beberapa skenario (FOB/CIF).

Baca juga: Syarat Ekspor Tempe ke Jepang: Panduan untuk Eksportir

Potensi Pasar Emping Melinjo di Singapura

1. Populasi dan Demografi

Singapura memiliki lebih dari 5,6 juta penduduk dengan latar belakang multikultural (Melayu, Tionghoa, India, dan ekspatriat internasional). Kehadiran komunitas Indonesia yang cukup besar di Singapura membuat permintaan akan produk makanan tradisional Nusantara terus meningkat.

2. Tren Konsumsi Makanan Ringan

Warga Singapura memiliki daya beli tinggi dan terbiasa mengonsumsi makanan ringan. Produk camilan yang unik, sehat, dan memiliki identitas budaya mendapat perhatian lebih di pasar ini. Emping melinjo cocok dengan tren tersebut karena bisa di posisikan sebagai:

  • Camilan tradisional premium
  • Kemudian, Pendamping makanan Asia
  • Lalu, Produk etnik untuk diaspora Indonesia dan Malaysia

3. Hub Perdagangan Internasional

Singapura adalah pusat re-ekspor. Artinya, produk emping melinjo yang masuk ke Singapura bisa di pasarkan kembali ke Malaysia, Brunei, bahkan ke Eropa dan Timur Tengah melalui jalur distribusi yang sudah mapan.

Baca juga: Ekspor Jengkol ke Malaysia: Syarat, Prosedur dan Biaya

Syarat Ekspor Emping Melinjo ke Singapura

1. Legalitas Perusahaan Eksportir

Sebelum mengekspor, perusahaan harus memiliki legalitas usaha yang sah di Indonesia, antara lain:

  • NIB (Nomor Induk Berusaha)
  • Kemudian, SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan)
  • Lalu, TDP (Tanda Daftar Perusahaan)
  • API (Angka Pengenal Importir) bila di perlukan untuk aktivitas impor bahan tambahan

2. Dokumen Ekspor Wajib

Beberapa dokumen penting yang harus di siapkan antara lain:

  • Invoice dan Packing List
  • Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) melalui sistem INSW
  • Bill of Lading (B/L) atau Air Waybill (AWB)
  • Certificate of Origin (Form D) untuk mendapatkan preferensi tarif ASEAN

3. Persyaratan Produk Pangan

  • Labeling dalam bahasa Inggris yang mencantumkan: komposisi, kandungan gizi, tanggal kadaluarsa, dan informasi produsen.
  • Sertifikasi Halal dari MUI untuk memperluas pasar Muslim di Singapura.
  • Health Certificate / Phytosanitary Certificate bila diminta oleh importir.
  • Kemasan higienis dan modern, lebih disukai dalam bentuk plastik kedap udara atau standing pouch aluminium foil.

4. Regulasi Pangan Singapura (SFA)

Otoritas yang mengawasi makanan di Singapura adalah Singapore Food Agency (SFA). Beberapa aturan yang perlu diperhatikan:

  • Produk harus bebas dari kontaminan kimia maupun biologis.
  • Kemudian, Penggunaan bahan tambahan pangan harus sesuai standar SFA.
  • Produk impor dapat ditahan dan diperiksa bila ada indikasi tidak sesuai standar.

Baca juga: Syarat Ekspor Kayu Manis ke Eropa: Panduan Lengkap

Proses Ekspor Emping Melinjo ke Singapura

  1. Persiapan produk: Pastikan emping melinjo diproduksi dengan standar higienis, rasa konsisten, dan dikemas menarik.
  2. Kemudian, Registrasi produk (jika di perlukan): Beberapa importir meminta produk di daftarkan ke SFA.
  3. Lalu, Negosiasi dengan buyer: Eksportir dapat bekerja sama dengan importir/distributor makanan, restoran, atau supermarket Asia di Singapura.
  4. Pengiriman barang: Bisa menggunakan jalur laut (FCL/LCL) atau udara untuk volume kecil dan cepat.
  5. Customs clearance: Proses bea cukai di Singapura agar produk bisa beredar legal.

Strategi Pemasaran Emping Melinjo di Singapura

1. Masuk ke Retail dan Supermarket

Beberapa jaringan retail yang potensial:

  • FairPrice
  • Sheng Siong
  • Mustafa Centre
  • Cold Storage

2. Kerja Sama dengan Restoran Indonesia

Namun, Emping melinjo bisa menjadi pelengkap menu restoran khas Indonesia seperti rendang, soto, atau nasi padang yang banyak ditemui di Singapura.

3. Penjualan Online

Platform marketplace populer:

  • Shopee SG
  • Kemudian, Lazada SG
  • Lalu, RedMart

4. Branding Premium

  • Gunakan kemasan modern (zipper pouch, desain elegan).
  • Kemudian, Tampilkan cerita asal-usul produk (storytelling lokal Nusantara).
  • Sertifikasi halal dan label “traditional snack of Indonesia”.

Baca juga: Dokumen Ekspor MSDS (Material Safety Data Sheet)

Simulasi Biaya Ekspor Emping Melinjo ke Singapura

Skenario 1: FOB Jakarta – Singapura

  • Produk: 1 ton emping melinjo (kemasan 250 gram × 4.000 bungkus)
  • Harga beli dari produsen lokal: Rp 45.000/kg = Rp 45.000.000
  • Biaya kemasan & labeling: Rp 5.000.000
  • Biaya sertifikasi & dokumen: Rp 3.000.000
  • Biaya handling pelabuhan (FOB): Rp 4.000.000
  • Total biaya FOB: Rp 57.000.000

Buyer di Singapura menanggung ongkos kapal laut.

Jika harga jual ke buyer: SGD 8/bungkus (≈ Rp 96.000)

  • 4.000 bungkus × Rp 96.000 = Rp 384.000.000
  • Potensi keuntungan kotor: Rp 384.000.000 – Rp 57.000.000 = Rp 327.000.000

Skenario 2: CIF Singapura (via laut LCL)

  • Total biaya FOB: Rp 57.000.000
  • Ongkos kirim laut LCL Jakarta–Singapura: Rp 8.000.000
  • Asuransi kargo: Rp 1.000.000
  • Total biaya CIF: Rp 66.000.000

Jika di jual dengan harga sama (Rp 384.000.000):

  • Potensi keuntungan kotor: Rp 384.000.000 – Rp 66.000.000 = Rp 318.000.000

Skenario 3: Ekspor Skala Kecil via Udara (100 kg)

  • Produk: 100 kg emping melinjo (400 bungkus @250 gram)
  • Harga beli: Rp 4.500.000
  • Biaya kemasan & labeling: Rp 800.000
  • Biaya dokumen: Rp 2.000.000
  • Ongkos kirim udara Jakarta–Singapura: Rp 5.000.000
  • Total biaya ekspor: Rp 12.300.000

Jika dijual dengan harga SGD 10/bungkus (Rp 120.000) di retail premium:

  • 400 × Rp 120.000 = Rp 48.000.000
  • Potensi keuntungan kotor: Rp 48.000.000 – Rp 12.300.000 = Rp 35.700.000

Baca juga: Biaya Sertifikat Phytosanitary: Panduan Lengkap

Tantangan Ekspor Emping Melinjo

  1. Persaingan dengan produk camilan modern (keripik, snack instan).
  2. Kemudian, Standar kualitas ketat dari SFA.
  3. Harga bahan baku melinjo fluktuatif tergantung musim panen.
  4. Biaya logistik tinggi untuk volume kecil.

Maka, Ekspor emping melinjo ke Singapura merupakan peluang besar bagi UKM maupun eksportir besar dari Indonesia. Selain karena jarak dekat dan biaya logistik yang terjangkau, Singapura juga berperan sebagai hub perdagangan internasional. Dengan mematuhi standar SFA, melengkapi dokumen ekspor, dan melakukan strategi pemasaran yang tepat, emping melinjo bisa bersaing di pasar camilan Singapura.

Potensi margin keuntungan juga cukup besar, terutama jika produk dikemas secara modern, diberi label halal, dan dipasarkan dengan strategi branding yang kuat.

Tabel Perbandingan Skenario Biaya Ekspor Emping Melinjo ke Singapura

Komponen Biaya FOB Jakarta – Singapura (1 ton) CIF Singapura via Laut (1 ton) Udara (100 kg)
Produk (harga beli) Rp 45.000.000 Rp 45.000.000 Rp 4.500.000
Kemasan & Labeling Rp 5.000.000 Rp 5.000.000 Rp 800.000
Sertifikasi & Dokumen Rp 3.000.000 Rp 3.000.000 Rp 2.000.000
Handling Pelabuhan / Admin Rp 4.000.000 Rp 4.000.000
Ongkos Kirim Laut Rp 8.000.000
Asuransi Kargo Rp 1.000.000
Ongkos Kirim Udara Rp 5.000.000
Total Biaya Ekspor Rp 57.000.000 Rp 66.000.000 Rp 12.300.000
Estimasi Jumlah Bungkus 4.000 bungkus (250 gr) 4.000 bungkus (250 gr) 400 bungkus (250 gr)
Harga Jual di SG per bungkus Rp 96.000 (≈ SGD 8) Rp 96.000 (≈ SGD 8) Rp 120.000 (≈ SGD 10)
Estimasi Omzet Penjualan Rp 384.000.000 Rp 384.000.000 Rp 48.000.000
Potensi Keuntungan Kotor Rp 327.000.000 Rp 318.000.000 Rp 35.700.000

Catatan Penting:

  • Harga jual di Singapura bisa bervariasi tergantung strategi distribusi (distributor grosir vs retail premium).
  • Lalu, Biaya logistik laut lebih murah untuk volume besar, sedangkan udara lebih cepat tapi mahal.
  • Simulasi ini hanya perkiraan; biaya riil bergantung pada kondisi pasar, kurs SGD/IDR, dan negosiasi dengan buyer.

Analisis Kelebihan & Kekurangan Skenario Ekspor

1. FOB Jakarta – Singapura (1 ton)

Kelebihan:

  • Tanggung jawab pengiriman hanya sampai pelabuhan Indonesia → lebih sederhana bagi eksportir.
  • Kemudian, Biaya lebih rendah dibanding CIF karena ongkos kirim ditanggung buyer.
  • Cocok untuk eksportir pemula yang ingin mengurangi risiko biaya logistik internasional.

Kekurangan:

  • Eksportir tidak punya kendali atas biaya pengiriman internasional → bisa membuat harga produk di Singapura lebih tinggi bila buyer mendapat ongkos kirim mahal.
  • Buyer cenderung memilih pemasok dengan CIF agar lebih praktis, sehingga FOB bisa kurang menarik bagi sebagian buyer.

2. CIF Singapura via Laut (1 ton)

Kelebihan:

  • Eksportir memberikan layanan lengkap sampai pelabuhan tujuan → lebih menarik bagi buyer karena praktis.
  • Eksportir bisa mendapatkan kepercayaan lebih besar dari importir karena menangani logistik internasional.
  • Cocok untuk volume besar dengan biaya per kg lebih efisien.

Kekurangan:

  • Biaya lebih tinggi dibanding FOB karena mencakup ongkos kirim & asuransi.
  • Eksportir menanggung risiko tambahan selama perjalanan (walaupun ada asuransi).
  • Butuh pengalaman lebih dalam pengurusan shipping line dan freight forwarder.

3. Ekspor Udara (100 kg)

Kelebihan:

  • Pengiriman cepat (1–3 hari tiba di Singapura).
  • Cocok untuk uji pasar, pengiriman sampel, atau memenuhi permintaan kecil.
  • Bisa menjual dengan harga retail premium (Rp 120.000/bungkus) karena positioning produk sebagai camilan etnik eksklusif.

Kekurangan:

  • Biaya logistik per kg jauh lebih mahal.
  • Tidak cocok untuk volume besar karena margin keuntungan bisa menurun.
  • Kapasitas terbatas → sulit memenuhi order dalam jumlah besar.

Rangkuman Skenario

Skenario Cocok Untuk Keunggulan Utama Tantangan
FOB Eksportir pemula & buyer besar yang sudah punya jalur logistik sendiri Biaya rendah, risiko terbatas Buyer yang menanggung ongkos kirim mungkin kurang tertarik
CIF Eksportir berpengalaman & buyer yang ingin praktis Layanan lengkap sampai pelabuhan tujuan Biaya lebih tinggi & risiko logistik ditanggung eksportir
Udara Skala kecil, tes pasar, order mendesak Cepat, bisa jual premium price Biaya mahal, volume terbatas

Kesimpulan:

  • Untuk volume besar & buyer tetap → CIF lebih ideal karena buyer tidak repot.
  • Untuk eksportir pemula → bisa mulai dengan FOB agar risiko biaya lebih kecil.
  • Untuk uji pasar/permintaan kecil → gunakan Udara agar cepat masuk pasar dan bisa cek respon konsumen.

FAQ tentang Ekspor Emping Melinjo ke Singapura

Apakah emping melinjo bisa langsung diekspor ke Singapura tanpa registrasi produk?

Tidak selalu, Untuk beberapa jenis makanan, importir wajib mendaftarkan produk ke Singapore Food Agency (SFA). Konsultasikan dengan buyer Anda.

Apakah wajib memiliki sertifikat halal untuk ekspor ke Singapura?

Tidak wajib, tetapi sangat disarankan. Populasi Muslim di Singapura cukup besar, sehingga sertifikat halal akan memperluas pangsa pasar.

Apakah ekspor emping melinjo lebih baik lewat laut atau udara?

Untuk volume besar lebih baik menggunakan kapal laut (lebih murah), sedangkan untuk volume kecil atau pengiriman cepat bisa lewat udara.

Apakah Singapura mengenakan tarif impor untuk emping melinjo dari Indonesia?

Tidak, karena Indonesia dan Singapura sama-sama anggota ASEAN. Dengan Form D (COO), produk bisa mendapatkan preferensi tarif nol persen.

Berapa modal minimal untuk ekspor emping melinjo ke Singapura?

Untuk skala kecil via udara bisa dimulai dari Rp 10–15 juta, sedangkan untuk skala kontainer laut bisa di atas Rp 50 juta.


Jika Anda mencari mitra profesional untuk mendukung bisnis ekspor, impor, undername, bea cukai, atau freight forwarding, PT Jangkar Global Groups adalah solusi terpercaya yang mengutamakan kecepatan, kualitas, dan kepuasan pelanggan. Cek layanan kami disini!

YUK KONSULTASIKAN DULU KEBUTUHAN ANDA,
HUBUNGI KAMI UNTUK INFORMASI & PEMESANAN

Email :
support[at]jasaeksporimpor.co.id

Telp kantor :
(021) 2200 8353
(021) 2298 6852

Pengaduan Pelanggan :
0877 9699 9992 (Jasa Ekspor)
0877 9699 9994 (Jasa Impor)

Google Maps : PT Jangkar Global Groups

Scroll to Top