Ekspor Jahe Merah ke Malaysia – Jahe merah merupakan salah satu komoditas unggulan Indonesia yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Di banding jahe biasa, jahe merah mengandung minyak atsiri lebih banyak sehingga memiliki aroma dan rasa lebih kuat. Karena itu, jahe merah banyak di gunakan dalam industri obat tradisional, minuman herbal, hingga produk farmasi.
Salah satu negara tujuan utama ekspor jahe merah Indonesia adalah Malaysia. Negara tetangga ini memiliki permintaan tinggi terhadap jahe merah, baik dalam bentuk segar maupun olahan. Artikel ini akan membahas secara lengkap tentang peluang, syarat, prosedur, dokumen, hingga strategi ekspor jahe merah ke Malaysia agar pelaku usaha dapat memaksimalkan potensi pasar.
Baca juga: Ekspor Daun Kelor ke Jepang: Syarat dan Peluang Bisnis
Potensi Ekspor Jahe Merah ke Malaysia
Tingginya Permintaan Herbal di Malaysia
Malaysia memiliki budaya konsumsi herbal yang kuat. Produk berbasis jahe merah banyak di gunakan untuk:
- Minuman kesehatan (teh jahe, jamu instan, wedang jahe).
- Kemudian, Industri obat tradisional dan farmasi.
- Produk makanan dan minuman fungsional.
Produksi Dalam Negeri Malaysia Masih Terbatas
Maka, Meskipun Malaysia memiliki lahan pertanian, produksi jahe dalam negeri tidak mampu memenuhi kebutuhan pasar. Hal ini membuka peluang besar bagi Indonesia sebagai pemasok utama.
Keunggulan Ekspor Jahe Merah Indonesia
- Dekat secara geografis, biaya logistik rendah.
- Selanjutnya, Mutu jahe merah Indonesia lebih baik di banding beberapa negara lain.
- Permintaan stabil sepanjang tahun, baik untuk konsumsi rumah tangga maupun industri.
Baca juga: Ekspor Biji Kopi ke Kamboja: Panduan Lengkap
Syarat Ekspor Jahe Merah ke Malaysia
Standar Mutu Produk
Produk jahe merah yang di ekspor harus memenuhi kriteria berikut:
- Segar, bersih, tidak busuk, dan bebas dari tanah berlebih.
- Kemudian, Bebas hama dan penyakit tanaman.
- Jika dalam bentuk olahan (kering, bubuk, ekstrak), harus sesuai standar pangan dan obat.
- Kemasan harus kuat, higienis, dan sesuai standar internasional.
Dokumen Wajib untuk Ekspor Jahe Merah
Beberapa dokumen penting yang di perlukan antara lain:
- Invoice dan Packing List
- Bill of Lading / Airway Bill
- Phytosanitary Certificate dari Karantina Pertanian Indonesia
- Certificate of Origin (Form D) untuk mendapatkan tarif preferensi ASEAN Free Trade Area (AFTA)
- Health Certificate jika di minta importir
- Kontrak Dagang (Sales Contract) sebagai bukti perjanjian dengan pembeli
Baca juga: Ekspor Karet Alam ke Jepang: Syarat, dan Peluang Pasar
Persyaratan Malaysia
Selain dokumen dari Indonesia, eksportir juga harus memperhatikan aturan impor Malaysia:
- Produk wajib sesuai dengan Food Act 1983 dan Food Regulations 1985.
- Kemudian, untuk produk olahan, perlu registrasi di Ministry of Health Malaysia.
- Label harus menggunakan bahasa Inggris atau Melayu.
- Sertifikasi Halal sangat di anjurkan untuk memperluas pangsa pasar Muslim.
Prosedur Ekspor Jahe Merah ke Malaysia
Persiapan Produk
- Membersihkan jahe dari tanah, kotoran, dan bagian busuk.
- Sortir berdasarkan ukuran dan kualitas.
- Kemas menggunakan karung goni, peti kayu, atau karton sesuai standar.
- Jika berbentuk bubuk atau ekstrak, gunakan kemasan aluminium foil, botol kaca, atau sachet.
Pemeriksaan Karantina
- Ajukan permohonan pemeriksaan ke Balai Karantina Pertanian.
- Petugas akan mengecek kesehatan tanaman, kualitas, dan kebersihan produk.
- Jika sesuai, eksportir akan mendapatkan Phytosanitary Certificate.
Pembuatan Dokumen Ekspor
Eksportir wajib menyiapkan dokumen berikut:
- Invoice
- Packing list
- COO (Form D)
- Bill of Lading / Airway Bill
Pengiriman Produk ke Malaysia
- Jalur laut: melalui pelabuhan Tanjung Priok, Belawan, atau Dumai ke Port Klang atau Penang.
- Jalur udara: melalui Bandara Soekarno-Hatta atau Kualanamu ke Kuala Lumpur International Airport.
Proses Bea Cukai di Malaysia
Lalu, Setibanya di Malaysia, importir akan mengurus customs clearance dengan melampirkan dokumen dari eksportir. Jika semua persyaratan terpenuhi, produk bisa masuk ke pasar Malaysia.
Biaya dan Simulasi Ekspor Jahe Merah ke Malaysia
Biaya Utama yang Harus Di pertimbangkan
- Biaya Produksi (panen, sortir, pengemasan).
- Kemudian, Biaya Karantina dan Sertifikasi (Phytosanitary, COO, Health Certificate).
- Biaya Logistik (pengiriman laut/udara, asuransi, handling).
- Biaya Pajak dan Bea Keluar (jika berlaku).
Contoh Simulasi Biaya Ekspor (FOB Indonesia → Port Klang, Malaysia)
- Harga jahe merah di tingkat petani: Rp 10.000/kg
- Selanjutnya, Biaya sortir & pengemasan: Rp 2.000/kg
- Biaya karantina & dokumen: Rp 500/kg
- Biaya pengiriman laut: Rp 1.500/kg
Total biaya FOB: Rp 14.000/kg
Jika di jual ke importir Malaysia dengan harga RM 5/kg (setara Rp 17.500), eksportir mendapatkan margin sekitar Rp 3.500/kg.
Strategi Pemasaran Ekspor Jahe Merah ke Malaysia
Kerja Sama dengan Distributor Herbal
Distributor lokal di Malaysia dapat membantu memperluas jaringan distribusi, terutama ke toko herbal, apotek, dan supermarket.
Mengikuti Pameran Produk Pertanian
Lalu, Pameran seperti Malaysia International Halal Showcase (MIHAS) bisa menjadi sarana promosi produk jahe merah.
Diversifikasi Produk Olahan
Nilai tambah ekspor bisa di tingkatkan dengan menjual produk olahan seperti:
- Bubuk jahe instan.
- Kemudian, Ekstrak jahe merah.
- Minuman jahe sachet.
Sertifikasi Halal dan Branding
Oleh karena itu, Mendaftarkan produk ke JAKIM (Department of Islamic Development Malaysia) untuk mendapatkan sertifikasi halal. Hal ini sangat penting karena mayoritas penduduk Malaysia adalah Muslim.
Tantangan dalam Ekspor Jahe Merah ke Malaysia
Meskipun peluangnya besar, ada beberapa tantangan yang perlu di perhatikan:
- Persaingan harga dengan negara pemasok lain seperti Thailand dan Vietnam.
- Kemudian, Fluktuasi harga jahe merah di dalam negeri yang memengaruhi kestabilan pasokan.
- Selanjutnya, Persyaratan regulasi yang ketat, terutama untuk produk olahan.
- Risiko kerusakan produk segar selama pengiriman.
Ekspor jahe merah ke Malaysia merupakan peluang besar bagi eksportir Indonesia. Tingginya permintaan herbal, dekatnya jarak geografis, dan kuatnya hubungan dagang ASEAN menjadi faktor pendukung utama.
Agar sukses, eksportir harus:
- Memenuhi standar mutu dan dokumen ekspor.
- Kemudian, Memahami regulasi Malaysia.
- Selanjutnya, Menerapkan strategi pemasaran yang tepat.
- Mempertimbangkan diversifikasi produk olahan untuk nilai tambah.
Dengan persiapan matang, ekspor jahe merah ke Malaysia dapat menjadi bisnis yang berkelanjutan dan menguntungkan.
FAQ Seputar Ekspor Jahe Merah ke Malaysia
1. Apakah ekspor jahe merah ke Malaysia membutuhkan izin khusus?
Ya, eksportir harus memiliki izin usaha, NIB (Nomor Induk Berusaha), dan mendaftarkan produk ke karantina pertanian untuk mendapatkan Phytosanitary Certificate.
2. Apakah jahe merah olahan lebih menguntungkan daripada jahe segar?
Ya, produk olahan seperti bubuk atau minuman instan memiliki nilai jual lebih tinggi dan lebih tahan lama di banding jahe segar.
3. Apakah produk jahe merah harus bersertifikat halal untuk masuk ke Malaysia?
Jika produk berupa olahan makanan/minuman, sertifikasi halal sangat di sarankan untuk memperluas pasar.
4. Berapa lama proses pengiriman jahe merah dari Indonesia ke Malaysia?
Melalui jalur laut sekitar 2–5 hari, sedangkan jalur udara hanya 1 hari.
5. Bagaimana cara menemukan pembeli jahe merah di Malaysia?
Eksportir bisa mencari melalui pameran internasional, marketplace B2B (Alibaba, TradeIndia), atau bekerja sama dengan distributor lokal di Malaysia.
Jika Anda mencari mitra profesional untuk mendukung bisnis ekspor, impor, undername, bea cukai, atau freight forwarding, PT Jangkar Global Groups adalah solusi terpercaya yang mengutamakan kecepatan, kualitas, dan kepuasan pelanggan. Cek layanan kami disini!
YUK KONSULTASIKAN DULU KEBUTUHAN ANDA,
HUBUNGI KAMI UNTUK INFORMASI & PEMESANAN
Email :
support[at]jasaeksporimpor.co.id
Telp kantor :
(021) 2200 8353
(021) 2298 6852
Pengaduan Pelanggan :
0877 9699 9992 (Jasa Ekspor)
0877 9699 9994 (Jasa Impor)
Google Maps : PT Jangkar Global Groups