Beranda » Blog » Ekspor Nanas ke Jepang: Syarat, dan Prosedur

Ekspor Nanas ke Jepang: Syarat, dan Prosedur

Ekspor Nanas ke Jepang

Ekspor Nanas – Nanas merupakan salah satu buah tropis yang memiliki permintaan tinggi di pasar global, termasuk Jepang. Negara Matahari Terbit dikenal dengan standar ketat terhadap produk impor, khususnya untuk produk pangan segar. Namun, justru hal ini memberikan peluang besar bagi eksportir Indonesia yang mampu menyediakan nanas berkualitas tinggi.

Maka, artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai syarat ekspor nanas ke Jepang, prosedur dokumen yang harus di siapkan, strategi sukses bersaing di pasar Jepang, hingga FAQ seputar ekspor nanas.

Baca juga: Ekspor Daun Pisang Kering ke Eropa: Panduan Lengkap

Potensi Pasar Nanas di Jepang

Tingginya Konsumsi Buah Tropis

Oleh karena itu, Masyarakat Jepang sangat menyukai buah-buahan, baik segar maupun olahan. Nanas menjadi salah satu buah tropis yang populer karena rasanya manis, menyegarkan, dan memiliki manfaat kesehatan yang tinggi.

Data Impor Nanas Jepang

Berdasarkan laporan perdagangan internasional, Jepang masih mengimpor jutaan ton nanas setiap tahunnya. Negara pemasok utama adalah Filipina, Thailand, dan sebagian dari Indonesia. Dominasi Filipina memang cukup kuat, namun dengan kualitas dan diferensiasi produk, eksportir Indonesia memiliki peluang untuk masuk ke pasar ini.

Keunggulan Nanas Indonesia

Beberapa varietas nanas dari Indonesia, seperti Nanas Subang, Nanas Lampung, dan Nanas Palembang, sudah terkenal dengan rasa manis, aroma kuat, serta tekstur yang cocok untuk konsumsi segar maupun olahan.

Baca juga: Pembuatan Dokumen Ekspor Cocopeat: Syarat dan Proses

Syarat Ekspor Nanas ke Jepang

Untuk memasuki pasar Jepang, eksportir harus mematuhi sejumlah ketentuan dan regulasi.

1. Standar Mutu Nanas Ekspor

  • Buah berukuran seragam.
  • Kemudian, Kulit mulus, tidak busuk, tidak ada bercak hitam.
  • Selanjutnya, Kadar kematangan sekitar 80% agar tahan selama pengiriman.
  • Bebas dari serangan hama dan penyakit.

2. Persyaratan Dokumen Ekspor

Beberapa dokumen utama yang wajib dipenuhi adalah:

  • Invoice dan Packing List
  • Kemudian, Bill of Lading (B/L) atau Airway Bill (AWB)
  • Phytosanitary Certificate dari Badan Karantina Pertanian Indonesia
  • Selanjutnya, Certificate of Origin (Form IJ) untuk mendapatkan preferensi tarif ke Jepang
  • Sertifikat tambahan seperti Good Agricultural Practices (GAP) atau HACCP jika diminta buyer

3. Persyaratan Karantina Jepang

Produk nanas yang masuk ke Jepang akan diperiksa oleh Animal and Plant Quarantine Service (MAFF Japan). Poin penting yang diperhatikan:

  • Tidak ada hama karantina.
  • Kemudian, Residue pestisida sesuai standar Jepang.
  • Selanjutnya, Pengemasan higienis dan aman pangan.

4. Label dan Informasi Produk

Untuk nanas segar, label biasanya sederhana. Namun, jika dalam bentuk olahan (jus, potongan kaleng, nanas kering), harus mencantumkan informasi dalam bahasa Jepang, seperti:

  • Asal produk.
  • Informasi nutrisi.
  • Tanggal kadaluarsa.
  • Cara penyimpanan.

Baca juga: Syarat Dokumen Ekspor Phytosanitary

Prosedur Ekspor Nanas ke Jepang

1. Menentukan Buyer di Jepang

Eksportir bisa mencari buyer melalui:

  • Importir buah Jepang.
  • Distributor dan supermarket besar (Aeon, Ito Yokado, Seiyu).
  • Pameran internasional seperti Foodex Japan.

2. Negosiasi Kontrak

Hal-hal yang di bahas: harga, volume, metode pengiriman (laut/udara), syarat pembayaran, dan spesifikasi mutu.

3. Persiapan Produksi

  • Panen sesuai standar ekspor.
  • Sortasi buah sesuai ukuran.
  • Pengemasan menggunakan karton dengan ventilasi.

4. Pengurusan Dokumen

Eksportir mengurus dokumen ekspor melalui sistem INATRADE, Karantina Pertanian, dan Kementerian Perdagangan.

5. Pengiriman ke Jepang

  • Pengiriman laut (sea freight): biaya lebih murah, cocok untuk volume besar.
  • Pengiriman udara (air freight): lebih cepat, cocok untuk produk premium dengan target pasar supermarket Jepang.

Baca juga: Ekspor Gula Aren ke Malaysia: Syarat dan Regulasi

Strategi Sukses Ekspor Nanas ke Jepang

1. Diferensiasi Produk

  • Menawarkan nanas premium dengan kualitas lebih manis dibanding Filipina.
  • Kemudian, Menyediakan produk turunan: jus nanas, nanas kering, hingga nanas beku.

2. Sertifikasi Internasional

Memiliki sertifikasi GAP, HACCP, ISO, atau sertifikat organik akan meningkatkan daya saing di pasar Jepang.

3. Inovasi Kemasan

  • Gunakan kemasan ramah lingkungan.
  • Kemudian, Tambahkan label yang informatif dan menarik.
  • Selanjutnya, Sediakan nanas potong siap konsumsi.

4. Bangun Kemitraan

Menjalin kerja sama jangka panjang dengan importir Jepang lebih menguntungkan daripada hanya transaksi sekali.

5. Promosi dan Branding

  • Ikut serta dalam pameran makanan internasional.
  • Kemudian, Menggunakan platform digital B2B (Alibaba, TradeKey).
  • Selanjutnya, Membuat branding “Nanas Indonesia” yang menonjolkan kualitas premium.

Tantangan Ekspor Nanas ke Jepang

  • Persaingan ketat dari Filipina yang sudah menjadi pemasok utama.
  • Biaya logistik tinggi untuk menjaga kesegaran buah.
  • Standar ketat Jepang terkait keamanan pangan.
  • Fluktuasi harga akibat perubahan musim dan permintaan pasar.

Baca juga: Harga Ekspor Kopi Robusta: Tren dan Peluang Pasar

Peluang Besar Nanas Indonesia

Meskipun tantangan ada, peluang ekspor nanas ke Jepang tetap terbuka lebar. Jepang terus meningkatkan impor buah tropis, dan konsumen mereka menghargai kualitas tinggi. Jika eksportir Indonesia mampu menjaga mutu, konsistensi pasokan, dan membangun hubungan baik dengan buyer, maka nanas Indonesia bisa bersaing kuat di pasar Jepang.

Simulasi Biaya Ekspor Nanas ke Jepang

Untuk memahami lebih jelas bagaimana perhitungan biaya ekspor nanas, berikut contoh simulasi sederhana. Perlu dicatat, angka ini hanya estimasi dan bisa berbeda tergantung volume, jalur pengiriman, serta negosiasi dengan buyer dan forwarder.

Asumsi Dasar

  • Produk: Nanas segar varietas Subang
  • Volume ekspor: 1 kontainer 20 ft (±18.000 kg nanas)
  • Tujuan: Pelabuhan Tokyo, Jepang
  • Harga beli petani: Rp3.000/kg
  • Harga jual ekspor (FOB Jakarta): USD 1/kg (≈ Rp15.000/kg, kurs Rp15.000/USD)

Rincian Biaya

  1. Harga Pembelian Nanas
    • 18.000 kg × Rp3.000 = Rp54.000.000
  2. Biaya Sortasi & Pengemasan
    • Sortasi, grading, dan pembersihan: Rp500/kg × 18.000 kg = Rp9.000.000
    • Kemudian, Kemasan karton + label: Rp1.000/kg × 18.000 kg = Rp18.000.000
      Total: Rp27.000.000
  3. Biaya Logistik Domestik
    • Transportasi dari sentra produksi ke pelabuhan (Jakarta): Rp15.000.000
    • Kemudian, Cold storage & handling di pelabuhan: Rp10.000.000
      Total: Rp25.000.000
  4. Biaya Dokumen & Perizinan
    • Phytosanitary Certificate: Rp500.000
    • Kemudian, Certificate of Origin (Form IJ): Rp250.000
    • Selanjutnya, Jasa ekspedisi dokumen: Rp1.000.000
      Total: Rp1.750.000
  5. Freight Cost (Pengiriman Laut ke Jepang)
    • 1 kontainer 20 ft Jakarta – Tokyo: ±USD 1.500 (≈ Rp22.500.000)

Total Biaya Ekspor

Rp54.000.000 (pembelian) + Rp27.000.000 (sortasi & kemasan) + Rp25.000.000 (logistik domestik) + Rp1.750.000 (dokumen) + Rp22.500.000 (freight)
= Rp130.250.000

Pendapatan Ekspor

Harga jual ekspor FOB: USD 1 × 18.000 kg = USD 18.000
= 18.000 × Rp15.000 = Rp270.000.000

Keuntungan Kotor

Rp270.000.000 – Rp130.250.000 = Rp139.750.000 per kontainer

Analisis Simulasi

  • Margin keuntungan tinggi, terutama jika harga jual bisa dipertahankan di pasar premium Jepang.
  • Kemudian, Biaya logistik merupakan komponen besar, sehingga efisiensi distribusi domestik dan pemilihan jalur pengiriman sangat penting.
  • Selanjutnya, Negosiasi harga dengan buyer akan menentukan keberlanjutan bisnis, karena Jepang cenderung mengutamakan kualitas dibanding hanya harga murah.

Perbandingan Biaya Ekspor Nanas ke Jepang: Laut vs Udara

Maka, Salah satu faktor penting dalam ekspor nanas adalah memilih jalur pengiriman. Nanas termasuk buah segar yang memiliki keterbatasan daya simpan, sehingga pemilihan metode transportasi sangat memengaruhi kualitas, biaya, dan margin keuntungan.

1. Ekspor Nanas via Laut (Sea Freight)

Karakteristik:

  • Cocok untuk volume besar (kontainer penuh).
  • Waktu tempuh: ±7–10 hari dari Jakarta ke Tokyo.
  • Membutuhkan cold chain (rantai dingin) untuk menjaga kesegaran.

Estimasi Biaya:

  • 1 kontainer 20 ft: USD 1.500 (≈ Rp22.500.000).
  • Kapasitas: ±18.000 kg nanas segar.
  • Biaya per kg: Rp22.500.000 ÷ 18.000 ≈ Rp1.250/kg.

Kelebihan:

  • Biaya per kg jauh lebih murah.
  • Kemudian, Ideal untuk ekspor dalam jumlah besar.
  • Selanjutnya, Margin keuntungan tinggi.

Kekurangan:

  • Waktu lebih lama, risiko nanas terlalu matang/busuk.
  • Lalu, Harus ada cold storage & kemasan khusus.

2. Ekspor Nanas via Udara (Air Freight)

Karakteristik:

  • Cocok untuk produk premium, fresh cut (potongan siap konsumsi), atau pengiriman kecil.
  • Waktu tempuh: ±1–2 hari dari Jakarta ke Tokyo.
  • Biasanya dikirim dalam box karton kecil atau palet udara.

Estimasi Biaya:

  • Tarif udara: ±USD 3/kg (≈ Rp45.000/kg).
  • Jika kirim 1.000 kg nanas segar: 1.000 × Rp45.000 = Rp45.000.000.

Kelebihan:

  • Sangat cepat, nanas tiba dalam kondisi segar.
  • Selanjutnya, Cocok untuk buyer supermarket atau hotel-restoran yang butuh kualitas premium.
  • Risiko kerusakan lebih rendah.

Kekurangan:

  • Biaya per kg sangat tinggi.
  • Kemudian, Tidak ekonomis untuk volume besar.

3. Simulasi Perbandingan Keuntungan

Asumsi harga jual FOB Jepang: USD 1/kg (Rp15.000/kg).

  • Via Laut (18.000 kg per kontainer):
  • Biaya pengiriman: Rp22.500.000 (Rp1.250/kg).
  • Pendapatan: 18.000 × Rp15.000 = Rp270.000.000.
  • Potensi margin: tinggi (lihat simulasi sebelumnya).

Via Udara (1.000 kg):

  • Biaya pengiriman: Rp45.000.000 (Rp45.000/kg).
  • Pendapatan: 1.000 × Rp15.000 = Rp15.000.000.
  • Potensi margin: negatif jika hanya jual USD 1/kg.
  • Agar untung, harga jual minimal harus naik ke USD 4–5/kg.

Kesimpulan Perbandingan

  • Sea Freight: terbaik untuk volume besar dengan harga bersaing.
  • Air Freight: hanya cocok untuk produk premium (misalnya nanas organik, fresh cut, atau pesanan khusus dengan harga jual lebih tinggi).

Jadi, Eksportir perlu menyesuaikan strategi pengiriman berdasarkan target pasar: apakah mengejar volume besar untuk distributor, atau produk premium dengan margin tinggi untuk segmen retail Jepang.

FAQ Seputar Ekspor Nanas ke Jepang

Apa dokumen utama yang dibutuhkan untuk ekspor nanas ke Jepang?

  • Dokumen utama meliputi Invoice, Packing List, Bill of Lading/Airway Bill, Phytosanitary Certificate, dan Certificate of Origin (Form IJ).

Apakah nanas harus memiliki sertifikat GAP untuk diekspor ke Jepang?

  • Tidak wajib, tetapi sangat disarankan. Sertifikat GAP meningkatkan kepercayaan buyer Jepang terhadap keamanan produk.

Berapa lama waktu pengiriman nanas dari Indonesia ke Jepang?

  • Melalui udara: sekitar 1–2 hari.
  • Melalui laut: sekitar 7–10 hari tergantung pelabuhan asal dan tujuan.

Apa saja varietas nanas Indonesia yang cocok untuk pasar Jepang?

  • Varietas unggulan seperti Nanas Subang, Nanas Lampung, dan Nanas Palembang.

Apa tantangan utama ekspor nanas ke Jepang?

  • Persaingan dengan Filipina, biaya logistik tinggi, dan regulasi ketat Jepang terkait standar keamanan pangan.

Apakah Jepang hanya menerima nanas segar?

  • Tidak, Jepang juga mengimpor nanas dalam bentuk potongan kaleng, jus, nanas kering, dan nanas beku.

Ekspor nanas ke Jepang adalah peluang bisnis menjanjikan bagi eksportir Indonesia. Dengan memenuhi standar mutu, menyiapkan dokumen ekspor dengan benar, serta menerapkan strategi diferensiasi produk, nanas Indonesia mampu bersaing dengan pemasok besar lainnya.

Pasar Jepang memang menantang, tetapi dengan kualitas, branding, dan kerja sama jangka panjang, nanas Indonesia dapat menjadi komoditas unggulan di sana.


Jika Anda mencari mitra profesional untuk mendukung bisnis ekspor, impor, undername, bea cukai, atau freight forwarding, PT Jangkar Global Groups adalah solusi terpercaya yang mengutamakan kecepatan, kualitas, dan kepuasan pelanggan. Cek layanan kami disini!

YUK KONSULTASIKAN DULU KEBUTUHAN ANDA,
HUBUNGI KAMI UNTUK INFORMASI & PEMESANAN

Email :
support[at]jasaeksporimpor.co.id

Telp kantor :
(021) 2200 8353
(021) 2298 6852

Pengaduan Pelanggan :
0877 9699 9992 (Jasa Ekspor)
0877 9699 9994 (Jasa Impor)

Google Maps : PT Jangkar Global Groups

Scroll to Top