Ekspor Singkong Beku ke Eropa – Singkong merupakan salah satu komoditas pertanian unggulan Indonesia yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Selain di konsumsi langsung, singkong juga dapat di olah menjadi berbagai produk turunan seperti tapioka, gaplek, chips, hingga singkong beku (frozen cassava). Dalam beberapa tahun terakhir, permintaan singkong beku di pasar internasional terus meningkat, terutama di kawasan Uni Eropa.
Pasar Eropa di kenal memiliki standar mutu yang ketat, tetapi sekaligus menawarkan harga jual yang tinggi. Bagi eksportir Indonesia, singkong beku bisa menjadi peluang besar jika di kelola dengan baik. Artikel ini akan membahas secara komprehensif mengenai syarat, dokumen, regulasi, peluang, hingga simulasi biaya ekspor singkong beku ke Eropa.
Mengapa Singkong Beku Di minati Pasar Eropa?
Ada beberapa alasan utama mengapa singkong beku semakin diminati di Eropa:
- Kebutuhan pangan alternatif
- Singkong merupakan sumber karbohidrat yang bebas gluten, sehingga cocok bagi penderita celiac disease atau mereka yang menjalani diet gluten-free.
- Pasar etnik yang kuat
- Eropa memiliki populasi besar imigran dari Afrika, Asia, dan Amerika Latin, di mana singkong adalah makanan pokok sehari-hari. Mereka mencari singkong beku sebagai pengganti singkong segar.
- Praktis dan tahan lama
- Produk beku lebih awet di bandingkan singkong segar yang cepat rusak. Dengan metode IQF (Individual Quick Freezing), singkong dapat bertahan hingga 12–18 bulan dalam cold storage.
- Tren makanan tropis
- Restoran Asia dan Afrika di Eropa semakin banyak, sehingga kebutuhan bahan pangan khas tropis ikut naik.
Negara Tujuan Ekspor Singkong Beku di Eropa
Eropa memiliki beberapa negara tujuan utama ekspor singkong beku:
- Belanda → pintu masuk utama produk tropis ke Uni Eropa, pusat distribusi ke negara lain.
- Inggris → permintaan tinggi dari komunitas Karibia dan Afrika.
- Prancis → pasar etnik terbesar karena banyak imigran Afrika Barat.
- Jerman → meningkat karena tren makanan sehat dan bebas gluten.
- Italia & Spanyol → konsumsi tinggi di restoran Asia dan Afrika.
Baca juga: Harga Ekspor Tempe: Analisis Pasar dan Simulasi Biaya
Syarat Ekspor Singkong Beku ke Eropa
Dokumen Ekspor yang Wajib Di siapkan
- Invoice dan Packing List → dokumen komersial utama.
- Kemudian, Bill of Lading (B/L) atau Airway Bill (AWB) → bukti pengiriman.
- Selanjutnya, Certificate of Origin (COO) → diterbitkan oleh Kamar Dagang.
- Phytosanitary Certificate → dari Karantina Pertanian, memastikan bebas hama/penyakit.
- Health Certificate → menjamin keamanan pangan.
- Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) → dari Bea Cukai.
Regulasi Uni Eropa
- Maximum Residue Limits (MRL): batas residu pestisida harus sesuai standar EU.
- HACCP & GMP: proses produksi wajib higienis.
- Labeling: harus mencantumkan nama produk, asal, berat bersih, tanggal kadaluarsa, storage condition, dan bahasa negara tujuan.
- Kemasan Food Grade: wajib menggunakan material yang aman untuk makanan.
Standar Sertifikasi Tambahan (Opsional tetapi Di rekomendasikan)
- Halal Certification → menambah daya tarik di pasar Muslim Eropa.
- Kemudian, Organic Certification → meningkatkan nilai jual di segmen premium.
- Fair Trade Certification → menarik pembeli dari supermarket besar.
Baca juga: Harga Ekspor Kacang Hijau: Analisis Pasar dan Simulasi Biaya
Proses Produksi dan Ekspor Singkong Beku
Tahap Produksi
- Sortasi: singkong di pilih dari bahan baku segar berkualitas tinggi.
- Selanjutnya, Pengupasan & pemotongan: di bersihkan dan di potong sesuai permintaan pasar (batang, potongan kecil, atau bentuk stick).
- Lalu, Pencucian & blanching: untuk mengurangi enzim yang merusak.
- Berikutnya, Pembekuan cepat (IQF): suhu -18°C hingga -25°C.
- Pengemasan: vakum pack 500 gr – 1 kg, lalu di masukkan ke karton.
Tahap Logistik Ekspor
- Cold storage: penyimpanan sementara sebelum pengiriman.
- Kemudian, Transportasi lokal: dari pabrik ke pelabuhan.
- Selanjutnya, Pengapalan dengan reefer container: menjaga suhu beku selama perjalanan.
- Custom clearance: pengurusan dokumen ekspor di pelabuhan.
- Distribusi di negara tujuan: melalui importir, distributor, supermarket, atau restoran.
Baca juga: Harga Ekspor Emping Melinjo: Analisis dan Simulasi Biaya
Simulasi Biaya Ekspor Singkong Beku ke Eropa
Sebagai ilustrasi, berikut simulasi ekspor 1 kontainer 20 ft (±15 ton singkong beku) dari Jakarta ke Rotterdam, Belanda:
Komponen Biaya | Estimasi Biaya (IDR) |
---|---|
Bahan baku singkong (15 ton @ Rp 6.000/kg) | Rp 90.000.000 |
Produksi (kupas, potong, blanching, beku, kemas) | Rp 75.000.000 |
Cold storage & handling | Rp 20.000.000 |
Transport lokal ke pelabuhan | Rp 10.000.000 |
Dokumen & sertifikat ekspor | Rp 15.000.000 |
Biaya fumigasi & inspeksi | Rp 5.000.000 |
Ocean freight reefer 20 ft ke Rotterdam | Rp 65.000.000 |
Asuransi kargo | Rp 5.000.000 |
Total Biaya | Rp 285.000.000 |
Estimasi Pendapatan
Harga jual di Eropa berkisar €2,5/kg (±Rp 45.000/kg).
- 15.000 kg × Rp 45.000 = Rp 675.000.000
Potensi Laba Kotor
- Rp 675.000.000 – Rp 285.000.000 = Rp 390.000.000 per kontainer
Catatan: laba bersih masih bergantung pada biaya promosi, distribusi, dan kurs euro.
Strategi Sukses Ekspor Singkong Beku ke Eropa
- Menjalin kerja sama dengan importir/distributor etnik di Belanda, Prancis, dan Inggris.
- Mengikuti pameran internasional seperti SIAL Paris atau Anuga Jerman untuk mencari buyer.
- Branding produk dengan kemasan modern dan label multibahasa (Inggris, Prancis, Jerman).
- Mengurus sertifikasi tambahan seperti Halal atau Organic untuk masuk ke supermarket besar.
- Menggunakan digital marketing (B2B marketplace seperti Alibaba, Tradewheel, atau EEN EU).
Tantangan dalam Ekspor Singkong Beku
- Standar ketat Uni Eropa → produk bisa ditolak jika tidak sesuai regulasi.
- Biaya reefer container yang tinggi → ongkos logistik harus efisien.
- Persaingan dari negara lain → Thailand, Vietnam, dan Kolombia juga pemasok besar singkong beku.
- Cold chain management → harus konsisten agar kualitas tetap terjaga.
FAQ Ekspor Singkong Beku
Apakah singkong segar bisa diekspor ke Eropa?
Bisa, tetapi sangat berisiko karena mudah rusak. Singkong beku jauh lebih aman dan disukai importir.
Apakah perlu izin BPOM untuk ekspor singkong beku?
Untuk ekspor, izin BPOM tidak diwajibkan. Namun sertifikat Health Certificate dan Phytosanitary sangat penting.
Apa HS Code untuk singkong beku?
HS Code 07141000 (Frozen Cassava).
Berapa MOQ (Minimum Order Quantity) ekspor singkong beku?
Biasanya 1 kontainer (20 ft atau 40 ft). Untuk pemula, bisa menggunakan skema LCL (Less than Container Load).
Apakah ekspor singkong beku menguntungkan?
Ya, margin keuntungan bisa mencapai 30–50% per kontainer, tergantung harga jual dan biaya logistik.
Bagaimana cara mencari pembeli di Eropa?
Bisa melalui importir etnik, B2B marketplace, atau pameran makanan internasional.
Ekspor singkong beku ke Eropa merupakan peluang bisnis besar bagi pelaku usaha Indonesia. Dengan populasi diaspora yang besar, tren makanan sehat, serta harga jual tinggi, singkong beku berpotensi menjadi komoditas ekspor unggulan.
Namun, eksportir harus memperhatikan standar mutu Uni Eropa, manajemen cold chain, serta strategi pemasaran yang tepat. Jika semua dipenuhi, potensi keuntungan sangat menjanjikan—bahkan bisa mencapai ratusan juta rupiah per kontainer.
Dengan strategi yang matang, singkong Indonesia bukan hanya mampu bersaing di pasar global, tetapi juga bisa menjadi salah satu ikon produk pangan tropis yang mendunia.
Jika Anda mencari mitra profesional untuk mendukung bisnis ekspor, impor, undername, bea cukai, atau freight forwarding, PT Jangkar Global Groups adalah solusi terpercaya yang mengutamakan kecepatan, kualitas, dan kepuasan pelanggan. Cek layanan kami disini!
YUK KONSULTASIKAN DULU KEBUTUHAN ANDA,
HUBUNGI KAMI UNTUK INFORMASI & PEMESANAN
Email :
support[at]jasaeksporimpor.co.id
Telp kantor :
(021) 2200 8353
(021) 2298 6852
Pengaduan Pelanggan :
0877 9699 9992 (Jasa Ekspor)
0877 9699 9994 (Jasa Impor)
Google Maps : PT Jangkar Global Groups