Harga Ekspor Cangkang Sawit – Cangkang sawit atau palm kernel shell (PKS) merupakan salah satu produk sampingan dari industri kelapa sawit yang kini menjadi komoditas ekspor bernilai tinggi. Sebelumnya, cangkang sawit di anggap limbah pabrik kelapa sawit. Namun, dengan berkembangnya tren energi terbarukan, produk ini kini menjadi sumber energi biomassa yang sangat di minati oleh pasar internasional.
Bagi pelaku usaha, memahami harga ekspor cangkang sawit 2025, faktor yang memengaruhinya, hingga prospek jangka panjangnya sangat penting agar dapat bersaing di pasar global. Artikel ini akan mengulas secara detail mulai dari tren harga, negara tujuan ekspor, regulasi, hingga tips praktis bagi eksportir.
Baca juga: Ekspor Sapu Lidi Kelapa ke India: Peluang, Proses dan Syaratnya
Apa Itu Cangkang Sawit?
Cangkang sawit adalah bagian keras dari biji kelapa sawit yang di peroleh setelah proses pengepresan minyak inti sawit (palm kernel oil). Produk ini biasanya berbentuk pecahan kecil berwarna cokelat kehitaman dengan tekstur keras.
Manfaat Cangkang Sawit
- Bahan bakar biomassa pengganti batu bara.
- Kemudian, Bahan baku briket untuk industri rumah tangga dan ekspor.
- Campuran pupuk organik setelah melalui proses pembakaran.
- Bahan baku karbon aktif pada industri kimia.
Dengan nilai kalori 3.500–4.500 kcal/kg, cangkang sawit menjadi salah satu biomassa yang efisien dan ramah lingkungan.
Baca juga: Ekspor Kepiting Bakau ke Australia: Syarat dan Prosedur
Tren Permintaan Cangkang Sawit di Pasar Global
Permintaan ekspor cangkang sawit terus meningkat dari tahun ke tahun. Beberapa negara tujuan utama adalah:
Jepang
- Jepang menjadi importir terbesar cangkang sawit Indonesia.
- Permintaan tinggi karena adanya kebijakan feed-in tariff (FIT) untuk energi terbarukan.
- Biomassa, termasuk cangkang sawit, di gunakan sebagai bahan bakar pembangkit listrik.
Korea Selatan
- Menggunakan cangkang sawit sebagai campuran batu bara dalam co-firing power plant.
- Permintaan stabil dan cenderung meningkat.
Eropa
- Negara seperti Belanda, Jerman, dan Denmark membutuhkan biomassa untuk mengurangi emisi karbon.
- Permintaan di Eropa di pengaruhi regulasi European Green Deal.
India & Tiongkok
Meski masih dominan menggunakan batu bara, beberapa sektor industri mulai mengimpor cangkang sawit sebagai bahan bakar alternatif.
Baca juga: Izin Ekspor Lobster ke Taiwan: Dokumen dan Prosedur Terbaru
Harga Ekspor Cangkang Sawit Terbaru
Maka, harga ekspor cangkang sawit di pengaruhi oleh kualitas, pasar tujuan, dan biaya logistik.
- Harga FOB Indonesia (Free on Board): USD 80 – 120/MT
- Harga CIF Jepang & Korea (Cost, Insurance, Freight): USD 100 – 150/MT
Untuk itu, Harga ini bisa berubah mengikuti kurs dolar, biaya freight, serta permintaan internasional.
Faktor yang Mempengaruhi Harga Ekspor Cangkang Sawit
1. Kualitas Produk
- Moisture Content (MC): semakin rendah kadar air (< 15%), semakin tinggi harga.
- Kemudian, Kebersihan: tidak tercampur serabut atau fiber.
- Gross Calorific Value (GCV): semakin tinggi kalorinya, semakin baik.
2. Permintaan Pasar Internasional
- Kebijakan energi hijau di Jepang dan Eropa mendorong permintaan biomassa.
- Ketika permintaan naik, harga cenderung meningkat.
3. Biaya Logistik
- Freight cost (ongkos kirim laut) berperan besar.
- Kemudian, Kenaikan harga kontainer bisa membuat harga ekspor kurang kompetitif.
4. Kurs Dollar AS
- Transaksi ekspor di lakukan dalam USD.
- Jika Rupiah melemah terhadap USD, eksportir bisa mendapat keuntungan lebih besar.
5. Regulasi Pemerintah
- Bea keluar ekspor biomassa.
- Aturan lingkungan hidup dan izin ekspor (PEB, COO, fumigasi).
Baca juga: Ekspor Pasir Laut ke Singapura: Regulasi dan Tantangan
Prospek Bisnis Ekspor Cangkang Sawit
1. Energi Terbarukan
Oleh karena itu, Dunia sedang beralih dari energi fosil ke energi hijau. Cangkang sawit sebagai biomassa menjadi solusi alternatif yang berkelanjutan.
2. Pasar yang Terus Berkembang
Permintaan dari Jepang, Korea, hingga Eropa diprediksi meningkat 10–15% per tahun.
3. Nilai Tambah Ekonomi
Produk yang sebelumnya dianggap limbah kini menghasilkan devisa ekspor bagi Indonesia.
4. Investasi Pabrik Pengolahan
Muncul banyak pabrik pengolahan biomassa yang memperkuat rantai pasok.
Baca juga: Ekspor Jahe Merah ke Malaysia: Syarat dan Panduan Lengkap
Tips Bagi Eksportir Cangkang Sawit
- Pastikan Standar Kualitas
- Moisture content < 15% (atau < 12% untuk Jepang).
- Produk harus bersih dari serabut.
- Bangun Jaringan Buyer Internasional
- Ikut serta dalam pameran dagang internasional.
- Kemudian, gunakan B2B marketplace seperti Alibaba, TradeKey, atau Indiamart.
- Siapkan Dokumen Ekspor Lengkap
- Invoice, packing list, kontrak jual beli.
- COO (Certificate of Origin).
- Lalu, sertifikat fumigasi.
- PEB (Pemberitahuan Ekspor Barang).
- Hitung Biaya dengan Tepat
- Pertimbangkan biaya loading, trucking, pelabuhan, dan freight.
- Pastikan margin tetap aman meski terjadi fluktuasi harga.
Simulasi Perhitungan Harga Ekspor Cangkang Sawit ke Jepang
- Harga FOB Belawan (Medan): USD 95/MT
- Biaya Freight ke Jepang: USD 35/MT
- Biaya Asuransi: USD 2/MT
- Harga CIF Jepang: USD 132/MT
Jika kontrak dengan buyer Jepang adalah USD 135/MT CIF, maka eksportir masih memperoleh margin sekitar USD 3/MT (belum termasuk biaya operasional domestik).
Tantangan Ekspor Cangkang Sawit
- Fluktuasi Harga Freight akibat krisis global.
- Kemudian, persaingan dengan Malaysia sebagai produsen utama sawit.
- Lalu, Kualitas Produk Tidak Konsisten jika pasokan tidak stabil.
- Selanjutnya, Regulasi Lingkungan di Eropa yang makin ketat.
Strategi Meningkatkan Nilai Ekspor
- Diversifikasi pasar ekspor agar tidak tergantung pada Jepang dan Korea.
- Kemudian, Investasi mesin pengering untuk menjaga kualitas.
- Selanjutnya, Branding & sertifikasi internasional (ISCC, FSC) untuk menembus pasar premium.
- Kerjasama dengan koperasi sawit untuk menjamin supply chain.
FAQ Seputar Harga Ekspor Cangkang Sawit
Berapa harga ekspor cangkang sawit saat ini?
Harga ekspor cangkang sawit 2025 berkisar antara USD 80–120/MT (FOB) dan USD 100–150/MT (CIF) tergantung kualitas dan tujuan ekspor.
Negara mana saja yang paling banyak mengimpor cangkang sawit?
Negara utama pengimpor adalah Jepang, Korea Selatan, Belanda, Jerman, India, dan Tiongkok.
Apa syarat kualitas cangkang sawit untuk diekspor?
- Kadar air < 15% (atau < 12% untuk Jepang).
- Nilai kalori tinggi (3.500–4.500 kcal/kg).
- Bersih dari serabut/fiber.
Apa saja dokumen yang dibutuhkan untuk ekspor cangkang sawit?
Invoice, packing list, kontrak jual beli, COO, sertifikat fumigasi, dan PEB.
Apakah prospek ekspor cangkang sawit masih menjanjikan?
Ya, karena tren energi hijau terus meningkat dan permintaan biomassa global semakin besar.
Maka, Harga ekspor cangkang sawit pada tahun 2025 di perkirakan stabil di kisaran USD 80–150/MT, dengan Jepang dan Korea sebagai pasar utama. Permintaan global yang tinggi, didukung tren energi terbarukan, membuat cangkang sawit menjadi peluang bisnis ekspor yang menjanjikan.
Bagi eksportir, fokus pada kualitas produk, pemenuhan standar buyer, serta pengelolaan supply chain akan menjadi kunci sukses dalam menghadapi persaingan internasional. Dengan strategi yang tepat, ekspor cangkang sawit bukan hanya menguntungkan secara bisnis, tetapi juga berkontribusi pada energi ramah lingkungan dunia.
Jika Anda mencari mitra profesional untuk mendukung bisnis ekspor, impor, undername, bea cukai, atau freight forwarding, PT Jangkar Global Groups adalah solusi terpercaya yang mengutamakan kecepatan, kualitas, dan kepuasan pelanggan. Cek layanan kami disini!
YUK KONSULTASIKAN DULU KEBUTUHAN ANDA,
HUBUNGI KAMI UNTUK INFORMASI & PEMESANAN
Email :
support[at]jasaeksporimpor.co.id
Telp kantor :
(021) 2200 8353
(021) 2298 6852
Pengaduan Pelanggan :
0877 9699 9992 (Jasa Ekspor)
0877 9699 9994 (Jasa Impor)
Google Maps : PT Jangkar Global Groups
