Beranda » Blog » Harga Ekspor Emping Melinjo: Analisis dan Simulasi Biaya

Harga Ekspor Emping Melinjo: Analisis dan Simulasi Biaya

Harga Ekspor Emping Melinjo Indonesia

Harga Ekspor Emping Melinjo – Indonesia di kenal sebagai negara kaya akan produk pangan tradisional. Salah satu produk khas yang semakin populer di pasar global adalah emping melinjo. Camilan renyah ini terbuat dari biji melinjo yang ditumbuk, dijemur, lalu di goreng atau di panggang.

Di tingkat domestik, emping melinjo sudah lama menjadi camilan favorit, terutama untuk pelengkap makanan seperti soto, rawon, atau nasi goreng. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, permintaan ekspor emping meningkat pesat karena dua faktor utama:

  1. Diaspora Indonesia yang tinggal di luar negeri ingin tetap menikmati camilan khas tanah air.
  2. Tren makanan etnik yang sedang naik daun di pasar global, membuat produk tradisional Indonesia lebih mudah diterima oleh konsumen asing.

Maka, artikel ini akan membahas secara lengkap tentang harga ekspor emping melinjo, faktor-faktor yang mempengaruhi, simulasi biaya ekspor dalam berbagai skenario (FOB, CIF, udara), hingga prospek pasar ke depan.

Baca juga: Ekspor Emping Melinjo ke Singapura: Syarat dan Simulasi Biaya

Harga Emping Melinjo di Pasar Domestik vs Internasional

Untuk memahami perbedaan harga, kita perlu melihat dua tingkatan pasar: domestik dan internasional.

Harga di Pasar Domestik

  • Harga produsen (UMKM/pengrajin): Rp 70.000 – Rp 90.000 per kg (± USD 5–6).
  • Harga grosir untuk ekspor: Rp 95.000 – Rp 120.000 per kg (± USD 7–8).
  • Harga ini di pengaruhi oleh musim panen melinjo, ketersediaan tenaga kerja, serta biaya pengolahan.

Harga di Pasar Internasional

  • FOB Indonesia: USD 5 – 8/kg untuk kualitas standar, USD 9 – 12/kg untuk kualitas premium.
  • Harga CIF di Eropa: bisa mencapai USD 18 – 20/kg.
  • Harga retail di supermarket luar negeri: USD 3 – 5 per pack (100–250 gram).

Maka, perbedaan harga yang signifikan ini menunjukkan adanya margin keuntungan ekspor yang cukup tinggi bagi eksportir maupun distributor di luar negeri.

Baca juga: Syarat Ekspor Tempe ke Jepang: Panduan untuk Eksportir

Faktor yang Mempengaruhi Harga Ekspor Emping Melinjo

Namun, harga emping melinjo tidak bersifat statis, melainkan di pengaruhi oleh banyak faktor, antara lain:

1. Kualitas Bahan Baku

  • Biji melinjo tua menghasilkan emping dengan warna cerah dan rasa gurih alami.
  • Emping dengan bercak hitam atau pecah kecil biasanya di hargai lebih rendah.

2. Jenis dan Bentuk Emping

  • Emping mentah: lebih murah, karena buyer melakukan penggorengan sendiri.
  • Emping goreng siap konsumsi: lebih mahal, cocok untuk retail market.
  • Emping super tipis: premium, harganya bisa dua kali lipat di banding emping biasa.

3. Kemasan Produk

  • Kemasan curah (bulk): lebih ekonomis untuk distributor besar.
  • Kemasan retail vakum: lebih mahal, tetapi lebih awet dan siap masuk supermarket.

4. Biaya Logistik dan Pajak

  • Transportasi laut lebih murah tetapi lambat.
  • Transportasi udara mahal, tetapi cocok untuk volume kecil dan kebutuhan cepat.

5. Negara Tujuan Ekspor

  • Eropa dan Amerika Utara cenderung membayar lebih mahal karena emping di anggap makanan etnik premium.
  • Negara Asia (Singapura, Malaysia) lebih kompetitif karena dekat dan biaya logistik rendah.

Baca juga: Ekspor Jengkol ke Malaysia: Syarat, Prosedur dan Biaya

Simulasi Biaya Ekspor Emping Melinjo

Untuk lebih memahami gambaran biaya, berikut beberapa simulasi skenario ekspor:

Skema Volume Harga FOB Indonesia Biaya Logistik Harga CIF di Negara Tujuan Harga Jual di Pasar Tujuan
FOB ke Singapura (1 ton) 1.000 kg USD 6/kg = USD 6.000 Ditanggung buyer ± USD 12–15/kg
CIF Belanda (1 ton) 1.000 kg USD 6/kg = USD 6.000 Freight + asuransi USD 2.000 USD 8/kg = USD 8.000 ± USD 18–20/kg
Udara ke Jepang (200 kg) 200 kg USD 7/kg = USD 1.400 Airfreight ± USD 1.600 USD 15/kg = USD 3.000 ± USD 25–28/kg

Dari tabel di atas terlihat bahwa:

  • Skema FOB lebih ringan bagi eksportir karena biaya logistik di tanggung pembeli.
  • Skema CIF memberi nilai tambah karena eksportir mengurus hingga pelabuhan tujuan.
  • Skema pengiriman udara cocok untuk order kecil tetapi margin di pasar retail tetap tinggi.

Analisis Kelebihan & Kekurangan Setiap Skema

1. FOB (Free on Board)

Kelebihan:

  • Risiko eksportir lebih kecil.
  • Buyer menanggung biaya transportasi dan asuransi.
  • Cocok untuk eksportir pemula.

Kekurangan:

  • Nilai transaksi lebih kecil di banding CIF.
  • Buyer bisa pilih forwarder sendiri, eksportir kurang punya kontrol.

2. CIF (Cost, Insurance, Freight)

Kelebihan:

  • Nilai transaksi lebih tinggi.
  • Eksportir terlihat lebih profesional di mata buyer.
  • Potensi margin tambahan dari pengaturan logistik.

Kekurangan:

  • Risiko lebih besar karena eksportir bertanggung jawab sampai pelabuhan tujuan.
  • Membutuhkan jaringan freight forwarder yang terpercaya.

3. Pengiriman Udara

Kelebihan:

  • Cepat (3–7 hari sampai tujuan).
  • Cocok untuk permintaan kecil dan urgent.
  • Produk bisa langsung masuk retail market.

Kekurangan:

  • Biaya sangat mahal (bisa lebih tinggi dari harga produk).
  • Tidak efisien untuk volume besar.

Baca juga: Syarat Ekspor Porang ke Jepang: Panduan Lengkap

Prospek Pasar Ekspor Emping Melinjo

Permintaan emping melinjo di perkirakan akan terus meningkat karena:

  • Komunitas diaspora Indonesia di luar negeri jumlahnya semakin besar.
  • Kemudian, Tren makanan etnik premium di supermarket negara maju semakin populer.
  • Lalu, Produk tahan lama (shelf life panjang) sehingga cocok untuk ekspor.

Namun, eksportir tetap harus memperhatikan:

  • Standar keamanan pangan (BPOM, FDA, EU food safety).
  • Label gizi dan bahasa lokal sesuai regulasi negara tujuan.
  • Fluktuasi harga bahan baku di dalam negeri.

Tips Menekan Biaya Ekspor Emping Melinjo

  1. Kirim dalam jumlah besar untuk menekan biaya logistik.
  2. Gunakan kontainer LCL/FCL sesuai kapasitas produksi.
  3. Pilih kemasan curah untuk distributor besar.
  4. Cari buyer yang mau ambil skema FOB agar risiko kecil.
  5. Bangun kerja sama dengan freight forwarder terpercaya.

Baca juga: Syarat Ekspor Kayu Manis ke Eropa: Panduan Lengkap

HS Code Emping Melinjo

Dalam perdagangan internasional, produk ekspor di kategorikan dengan kode HS (Harmonized System Code). HS Code penting karena menjadi acuan bea cukai, tarif impor, dan regulasi di negara tujuan.

Untuk emping melinjo, biasanya di gunakan kategori:

  • HS Code 2008.19.00 → Nuts and seeds, prepared or preserved (other than by vinegar or acetic acid), not elsewhere specified or included.
  • Subkategori di Indonesia (Biji/Emping Melinjo): masuk dalam kelompok Olahan biji-bijian / snack berbahan dasar kacang dan biji-bijian.

Catatan: beberapa negara bisa punya pengelompokan berbeda, jadi eksportir harus konfirmasi ke INSW (Indonesia National Single Window) atau melalui HS Code Finder Bea Cukai sesuai negara tujuan.

Dokumen Wajib Ekspor Emping Melinjo

Jadi, agar emping melinjo bisa di ekspor resmi, eksportir wajib menyiapkan dokumen standar ekspor. Berikut dokumen ekspor yang biasanya di butuhkan:

A. Dokumen Utama Ekspor

  • Invoice & Packing List → detail barang, harga, jumlah, kemasan.
  • Kemudian, Bill of Lading (B/L) atau Airway Bill (AWB) → dokumen pengangkutan laut/udara.
  • Shipping Instruction → instruksi pengiriman untuk forwarder.

B. Dokumen Perizinan

  • NIB (Nomor Induk Berusaha) dari OSS.
  • Surat Keterangan Asal (SKA/COO – Certificate of Origin) untuk fasilitas tarif preferensi di negara tujuan.

C. Dokumen Kesehatan & Keamanan Pangan

  • Health Certificate dari Karantina Pertanian.
  • Phytosanitary Certificate bila diminta negara tujuan (khusus produk berbasis tanaman).
  • Sertifikat BPOM/MD untuk menjamin keamanan pangan.
  • Halal Certificate (MUI/LPH) jika pasar tujuan mayoritas muslim (misalnya Malaysia, Timur Tengah).

D. Dokumen Tambahan (opsional tergantung buyer)

  • MSDS (Material Safety Data Sheet) jika buyer meminta informasi detail produk.
  • Sertifikat HACCP / ISO 22000 untuk masuk pasar supermarket premium di Eropa/Jepang.
  • FDA Registration jika ekspor ke Amerika Serikat.

Pentingnya Kepatuhan Dokumen Ekspor

Dokumen ekspor bukan hanya formalitas, tapi juga berpengaruh pada:

  • Kelancaran proses clearance di bea cukai negara tujuan.
  • Pengurangan biaya bea masuk jika menggunakan Certificate of Origin (SKA).
  • Meningkatkan kredibilitas eksportir di mata buyer internasional.
  • Mengurangi risiko barang ditolak atau ditahan di pelabuhan tujuan.

Baca juga: Dokumen Ekspor MSDS (Material Safety Data Sheet)

Selain memahami harga ekspor emping melinjo, eksportir wajib memperhatikan HS Code dan dokumen ekspor. Dengan HS Code yang tepat (2008.19.00) dan dokumen lengkap seperti Invoice, COO, Phytosanitary, serta Health Certificate, produk emping melinjo akan lebih mudah masuk ke pasar global.

Dengan kepatuhan regulasi, eksportir tidak hanya mendapat harga kompetitif, tapi juga akses pasar yang lebih luas ke Eropa, Jepang, Amerika, hingga Timur Tengah.

Simulasi Harga Jual Retail Emping Melinjo di Pasar Internasional

Harga jual emping melinjo di luar negeri biasanya jauh lebih tinggi di banding harga ekspor (FOB/CIF) karena adanya biaya tambahan seperti:

  • Biaya logistik (freight + asuransi)
  • Bea masuk dan pajak negara tujuan
  • Biaya distribusi lokal (warehouse, trucking)
  • Margin distributor dan retailer

Berikut simulasi perhitungan harga retail emping melinjo di Belanda (Eropa) dan Jepang (Asia Timur):

1. Simulasi Harga Retail di Belanda

Asumsi: Ekspor emping melinjo 1 ton (1.000 kg) dengan skema CIF Rotterdam.

Komponen Biaya Perhitungan Total
Harga FOB Indonesia USD 6/kg × 1.000 kg USD 6.000
Freight & Asuransi (laut) ± USD 2.000 USD 2.000
Harga CIF Rotterdam (6.000 + 2.000) ÷ 1.000 kg USD 8/kg
Bea masuk + Pajak (± 20%) USD 8 × 20% USD 1,6/kg
Harga landed cost USD 8 + 1,6 USD 9,6/kg
Margin Distributor (40%) USD 9,6 × 1,4 USD 13,4/kg
Margin Retail (50%) USD 13,4 × 1,5 USD 20/kg

Harga retail emping melinjo di Belanda bisa mencapai ± USD 20/kg (setara Rp 320.000/kg).
Bila dijual dalam kemasan 200 gram: USD 4 (Rp 64.000) per pack.

2. Simulasi Harga Retail di Jepang

Asumsi: Ekspor emping melinjo 200 kg via udara ke Tokyo.

Komponen Biaya Perhitungan Total
Harga FOB Indonesia USD 7/kg × 200 kg USD 1.400
Airfreight (200 kg) ± USD 1.600 USD 1.600
Harga CIF Tokyo (1.400 + 1.600) ÷ 200 kg USD 15/kg
Bea masuk + Pajak (± 10%) USD 15 × 10% USD 1,5/kg
Harga landed cost USD 15 + 1,5 USD 16,5/kg
Margin Distributor (30%) USD 16,5 × 1,3 USD 21,5/kg
Margin Retail (50%) USD 21,5 × 1,5 USD 32/kg

Harga retail emping melinjo di Jepang bisa mencapai ± USD 32/kg (setara Rp 512.000/kg).
Bila di jual kemasan 150 gram: USD 4,8 (Rp 77.000) per pack.

Analisis

  • Pasar Eropa (Belanda) cocok untuk volume besar karena biaya pengiriman laut lebih murah. Harga retail stabil di kisaran USD 18–20/kg.
  • Pasar Jepang cocok untuk volume kecil & premium market. Walau biaya logistik tinggi, retail price bisa mencapai USD 30/kg lebih karena emping di posisikan sebagai produk etnik eksklusif.
  • Strategi terbaik:
    • Kirim curah (bulk) via laut ke Eropa → untuk distributor besar.
    • Kirim kemasan kecil premium via udara ke Jepang → untuk retail market langsung.

Baca juga: Biaya Sertifikat Phytosanitary: Panduan Lengkap

FAQ tentang Harga Ekspor Emping Melinjo

Berapa harga rata-rata emping melinjo untuk ekspor?

FOB Indonesia: USD 5 – 8/kg (standar), USD 9 – 12/kg (premium).

Negara mana yang paling potensial untuk ekspor emping melinjo?

Belanda, Singapura, Malaysia, Jepang, dan Amerika Serikat.

Mana yang lebih laku di luar negeri, emping mentah atau emping siap makan?

Keduanya ada pasarnya. Emping mentah untuk distributor besar, emping siap makan untuk retail.

Bagaimana cara menekan biaya ekspor emping?

Gunakan kontainer laut, kirim volume besar, dan tawarkan skema FOB.

Apa tantangan terbesar ekspor emping melinjo?

Regulasi pangan (label gizi, izin edar), fluktuasi harga bahan baku, dan biaya logistik internasional.

Harga ekspor emping melinjo sangat bervariasi tergantung kualitas, kemasan, negara tujuan, dan skema pengiriman. Di Indonesia harga FOB rata-rata USD 5–8/kg, sementara di pasar internasional bisa mencapai USD 18–20/kg bahkan lebih tinggi di retail.

Dengan strategi yang tepat, emping melinjo memiliki prospek cerah sebagai produk ekspor unggulan Indonesia, terutama untuk memenuhi permintaan diaspora dan pasar makanan etnik di dunia.


Jika Anda mencari mitra profesional untuk mendukung bisnis ekspor, impor, undername, bea cukai, atau freight forwarding, PT Jangkar Global Groups adalah solusi terpercaya yang mengutamakan kecepatan, kualitas, dan kepuasan pelanggan. Cek layanan kami disini!

YUK KONSULTASIKAN DULU KEBUTUHAN ANDA,
HUBUNGI KAMI UNTUK INFORMASI & PEMESANAN

Email :
support[at]jasaeksporimpor.co.id

Telp kantor :
(021) 2200 8353
(021) 2298 6852

Pengaduan Pelanggan :
0877 9699 9992 (Jasa Ekspor)
0877 9699 9994 (Jasa Impor)

Google Maps : PT Jangkar Global Groups

Scroll to Top