Beranda » Blog » Impor Baterai Kendaraan Listrik dari China ke Indonesia

Impor Baterai Kendaraan Listrik dari China ke Indonesia

Impor Baterai Kendaraan Listrik dari China ke Indonesia

Pendahuluan Impor Baterai Kendaraan Listrik

Impor Baterai Kendaraan Listrik – Tren kendaraan listrik (EV – Electric Vehicle) sedang melesat di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Pemerintah Indonesia mendorong percepatan adopsi kendaraan listrik melalui berbagai insentif fiskal, pembebasan pajak, dan pembangunan infrastruktur pendukung seperti stasiun pengisian daya. Namun, komponen paling vital dari kendaraan listrik — baterai — sebagian besar masih diimpor dari luar negeri, khususnya China, yang merupakan pusat produksi baterai kendaraan listrik dunia.

China memimpin industri baterai global dengan dominasi lebih dari 60% pasokan baterai lithium-ion dunia. Perusahaan seperti CATL, BYD, dan CALB menjadi pemain utama yang memasok baterai untuk merek-merek kendaraan listrik internasional, termasuk Tesla, BMW, Hyundai, hingga pabrikan lokal di Asia Tenggara.

Bagi pelaku usaha, bengkel konversi kendaraan listrik, maupun perusahaan manufaktur otomotif Indonesia, impor baterai kendaraan listrik dari China menjadi langkah strategis untuk memenuhi permintaan pasar yang terus tumbuh. Artikel ini akan membahas secara lengkap tentang peluang, regulasi, prosedur, biaya, hingga tips sukses dalam impor baterai kendaraan listrik dari China ke Indonesia.

Baca juga : Impor Mobil Mewah dari Amerika Serikat ke Indonesia

Mengapa Impor Baterai dari China Sangat Diminati

Kualitas dan Teknologi Terdepan

China menjadi pelopor dalam pengembangan baterai Lithium Iron Phosphate (LFP) dan Nickel Manganese Cobalt (NMC) yang efisien, tahan lama, serta memiliki densitas energi tinggi. Teknologi LFP, misalnya, unggul dalam stabilitas termal dan umur panjang, sangat cocok untuk kendaraan listrik di iklim tropis seperti Indonesia.

Harga Lebih Kompetitif – Impor Baterai Kendaraan Listrik

Produksi massal, skala ekonomi besar, dan rantai pasok bahan baku terintegrasi di China membuat harga baterai jauh lebih murah dibandingkan produk dari Jepang, Korea, atau Eropa. Selisih harga bisa mencapai 20–40% lebih rendah, tanpa mengorbankan kualitas.

Variasi Produk Lengkap

Produsen China menawarkan berbagai jenis baterai:

  • Baterai sel silinder (18650/21700)
  • Kemudian, Baterai prismatic (kotak aluminium)
  • Selanjutnya, Baterai pouch (tipis dan fleksibel)
  • Setelah itu, Paket baterai siap pasang (battery pack EV)
  • Kemudian, Baterai untuk konversi kendaraan ICE ke EV

Fleksibilitas ini memudahkan importir menyesuaikan dengan kebutuhan proyek konversi, sepeda motor listrik, mobil listrik, hingga kendaraan niaga.

Dukungan Logistik dan Ekspor yang Kuat

Pabrikan di Shenzhen, Guangzhou, Ningbo, dan Shanghai memiliki pengalaman ekspor tinggi. Sebagian besar sudah memahami standar dokumen Indonesia, seperti MSDS, test report UN38.3, dan sertifikat SNI (untuk produk tertentu), sehingga mempermudah proses kepabeanan.

Baca juga : Dokumen Ekspor Kacang Kedelai: Proses dan Biaya Ekspor

Jenis Baterai Kendaraan Listrik yang Umum Diimpor

Impor baterai kendaraan listrik bisa mencakup berbagai tipe tergantung penggunaannya. Berikut beberapa jenis utama yang umum diimpor dari China:

Baterai Sel Lithium-ion

Ini adalah komponen dasar dari battery pack kendaraan listrik. Biasanya dikirim dalam bentuk sel silinder (18650/21700) atau prismatic untuk perakitan lokal.

Battery Pack Lengkap

Sudah dilengkapi BMS (Battery Management System), sistem pendingin, dan casing. Cocok untuk bengkel konversi kendaraan atau produsen kendaraan listrik lokal.

Modul Baterai – Impor Baterai Kendaraan Listrik

Beberapa pabrikan Indonesia lebih memilih mengimpor modul setengah jadi agar bisa melakukan perakitan akhir di dalam negeri, sehingga menekan bea masuk dan mendorong nilai tambah lokal.

Baterai untuk Sepeda Motor Listrik

China menjadi pemasok utama baterai motor listrik dengan kapasitas 48V–72V, cocok untuk merek seperti Gesits, Viar, dan konversi sepeda motor konvensional.

Baca juga : Impor Oli dan Cairan Pelumas Otomotif dari Jepang

Regulasi dan Persyaratan Impor Baterai Kendaraan Listrik

Karena baterai tergolong barang berisiko tinggi (hazardous material), pemerintah Indonesia menetapkan sejumlah regulasi penting yang wajib dipatuhi oleh importir.

Perizinan Dasar Impor – Impor Baterai Kendaraan Listrik

  1. NIB (Nomor Induk Berusaha) dari OSS.
  2. Selanjutnya, API-U (Angka Pengenal Importir Umum) atau API-P untuk perusahaan manufaktur.
  3. Setelah itu, Surat penunjukan dari produsen China (Letter of Authorization).
  4. Kemudian, Perizinan sektor energi/industri, jika digunakan untuk produksi EV.

Kewajiban Sertifikasi SNI dan Uji Lab

Untuk baterai kendaraan listrik tertentu (terutama yang dipasarkan langsung ke konsumen), berlaku SNI wajib. Namun, untuk komponen baterai industri atau bahan baku, sertifikasi bisa bersifat sukarela atau self-declaration.

Sertifikasi penting yang biasanya dibutuhkan:

  • Laporan uji UN38.3 (uji keamanan baterai lithium untuk transportasi internasional)
  • Selanjutnya, MSDS (Material Safety Data Sheet)
  • Setelah itu, Sertifikat CB Scheme atau IEC 62133
  • Kemudian, Uji performa dari lembaga terakreditasi

Pelabelan dan Standar Keselamatan

Baterai wajib mencantumkan label informasi kapasitas, tegangan, produsen, dan simbol keselamatan (flammable, do not crush, recycle).

Kepabeanan dan HS Code

HS Code umum untuk baterai kendaraan listrik:

  1. 8507.60.90 – Baterai lithium-ion lainnya
  2. Selanjutnya, 8507.60.10 – Baterai untuk kendaraan listrik
  3. Setelah itu, 8507.80.90 – Accumulator lainnya (jika campuran teknologi)

Pengenaan bea masuk dan pajak tergantung klasifikasi HS dan perjanjian dagang Indonesia–China.

Baca juga : Dokumen Ekspor Bill of Lading (B/L): Fungsi dan Contoh

Prosedur Lengkap Impor Baterai dari China

Berikut langkah-langkah rinci untuk mengimpor baterai kendaraan listrik secara legal dan efisien:

Riset Pemasok dan Negosiasi

Gunakan platform B2B seperti:

  • Alibaba, Made-in-China, 1688 (untuk penelusuran supplier)
  • Kemudian, Kunjungi pameran industri seperti CIBF (China International Battery Fair)
  • Selanjutnya, Lakukan due diligence terhadap supplier (cek sertifikat, kapasitas produksi, dan lisensi ekspor)

Mintalah dokumen:

  1. Company Profile
  2. Setelah itu, Test Report UN38.3
  3. Kemudian, Packing List dan Invoice Proforma
  4. Selanjutnya, Export License

Kontrak dan Pembayaran – Impor Baterai Kendaraan Listrik

Gunakan Letter of Credit (L/C) atau TT (Telegraphic Transfer) untuk keamanan transaksi. Pastikan syarat pengiriman Incoterms tercantum jelas, misalnya:

  • FOB Shanghai (harga di pelabuhan asal)
  • Setelah itu, CIF Tanjung Priok (harga termasuk asuransi dan ongkos kirim)

Pengiriman dan Dokumen Ekspor

Baterai lithium dikategorikan sebagai Dangerous Goods (DG Class 9), sehingga wajib dikirim menggunakan kemasan dan label khusus:

  1. Pengiriman laut: menggunakan kontainer DG
  2. Kemudian, Pengiriman udara: hanya maskapai tertentu yang menerima baterai lithium (memerlukan IATA approval)

Dokumen ekspor meliputi:

  • Commercial Invoice
  • Selanjutnya, Packing List
  • Setelah itu, Bill of Lading / Air Waybill
  • Kemudian, PCertificate of Origin (Form E) untuk preferensi tarif ASEAN–China
  • Selanjutnya, MSDS & UN38.3 Report

Proses Kepabeanan di Indonesia

Setibanya di pelabuhan Indonesia (Tanjung Priok, Tanjung Perak, Belawan, atau Batam), importir harus mengurus:

  1. PIB (Pemberitahuan Impor Barang) melalui sistem INSW.
  2. Verifikasi dokumen dan pemeriksaan fisik oleh Bea Cukai.
  3. Pembayaran bea masuk, PPN impor, dan PPh impor.
  4. Pelepasan barang (SPPB) setelah semua kewajiban selesai.

Baca juga : Impor Mobil Listrik dari China Regulasi dan Keuntungan Bisnis

Perhitungan Pajak dan Biaya Impor

Contoh simulasi impor baterai kendaraan listrik senilai USD 20.000 dari China:

Komponen Biaya Persentase Perkiraan Nilai (USD)
Nilai CIF 20,000
Bea Masuk 5% 1,000
PPN Impor 11% 2,310
PPh Impor (API-U) 2.5% 575
Total Pajak Impor 18.5% 3,885
Total Setelah Pajak 23,885 USD

Selain itu, importir juga perlu mempertimbangkan:

  • Biaya logistik (kontainer DG bisa lebih mahal 15–25%)
  • Asuransi pengiriman
  • Biaya sertifikasi dan pengujian lokal
  • Biaya handling dan pergudangan di pelabuhan

Baca juga : Ekspor Tas Kulit Ular Piton ke Turki: Syarat dan Strategi

Peluang Bisnis Impor Baterai Kendaraan Listrik

Pasar Domestik yang Tumbuh Pesat

Indonesia menargetkan 2 juta unit kendaraan listrik roda dua dan 400 ribu unit mobil listrik beroperasi pada tahun 2030. Permintaan baterai untuk kendaraan baru maupun retrofit (konversi kendaraan bensin ke listrik) akan melonjak.

Bengkel Konversi dan Startup EV

Pemerintah membuka peluang besar bagi bengkel konversi yang bisa memanfaatkan impor baterai dari China untuk konversi kendaraan roda dua dan roda empat. Banyak startup EV lokal juga mencari pasokan baterai berkualitas tinggi dengan harga kompetitif.

Industri Pendukung – Impor Baterai Kendaraan Listrik

Selain kendaraan, baterai juga digunakan untuk:

  1. Penyimpanan energi surya (ESS – Energy Storage System)
  2. Sepeda listrik dan e-scooter
  3. Kapal listrik dan kendaraan niaga ringan

Importir dapat memperluas portofolio produk ke sektor-sektor tersebut.

Baca juga : Impor Sparepart Motor dari Thailand untuk Workshop Lokal

Risiko dan Tantangan dalam Impor Baterai

Walau potensial, impor baterai juga memiliki tantangan besar:

Regulasi Ketat

Setiap kesalahan dalam dokumen UN38.3, MSDS, atau pelabelan DG dapat menyebabkan penahanan barang di pelabuhan.

Risiko Kualitas – Impor Baterai Kendaraan Listrik

Beberapa produsen kecil di China mungkin menjual baterai rekondisi atau tidak sesuai spesifikasi. Selalu minta sertifikat asli dan sample testing.

Fluktuasi Kurs dan Kebijakan

Nilai tukar USD-IDR dan perubahan regulasi energi hijau dapat mempengaruhi biaya dan kelayakan impor.

Keamanan Transportasi

Karena bersifat mudah terbakar, baterai lithium perlu pengemasan dan penyimpanan sesuai standar internasional agar tidak menimbulkan bahaya selama perjalanan.

Baca juga : Daftar HS Code Lartas Ekspor dan Impor di Indonesia

Tips Sukses dalam Impor Baterai dari China

  • Gunakan jasa freight forwarder berpengalaman dalam pengiriman Dangerous Goods.
  • Selalu minta dokumen lengkap (UN38.3, MSDS, COA, CB Report) sebelum pengiriman.
  • Gunakan inspeksi pra-pengiriman (Pre-Shipment Inspection) melalui SGS, TUV, atau BV.
  • Hitung total landed cost secara detail sebelum transaksi untuk menghindari kerugian.
  • Bangun hubungan jangka panjang dengan satu atau dua pemasok terpercaya.
  • Pertimbangkan untuk merakit lokal (CKD/SKD) agar dapat insentif investasi.
  • Pastikan kepatuhan lingkungan dan daur ulang baterai bekas sesuai aturan KLHK.

Baca juga : Pembuatan Izin Impor UTTP di Indonesia Panduan Lengkap

Studi Kasus: Impor Baterai Motor Listrik 72V dari Shenzhen

Sebuah perusahaan konversi motor listrik di Bekasi mengimpor 200 unit baterai 72V/30Ah dari Shenzhen Grepow Battery Co., Ltd. Nilai pembelian USD 25.000 dengan pengiriman CIF Tanjung Priok.

Langkah yang di lakukan:

  1. Verifikasi UN38.3 dan CB Certificate.
  2. Pengiriman menggunakan kontainer DG 20ft (biaya USD 1.500).
  3. Bea masuk 0% (Form E), PPN 11%, PPh 2.5%.
  4. Waktu tiba: 25 hari sejak pelayaran.
  5. Setelah lolos uji performa di Sucofindo, baterai di gunakan untuk proyek konversi 150 unit motor listrik lokal.

Hasilnya, margin keuntungan mencapai sekitar 20% setelah penjualan dan integrasi dengan sistem BMS lokal.

Baca juga : HS Code Lartas Ekspor: Pengertian dan Panduan Terbaru

Kesimpulan Impor Baterai Kendaraan Listrik

Impor baterai kendaraan listrik dari China merupakan peluang bisnis strategis di era transisi energi Indonesia. Dengan dominasi industri baterai global, China menawarkan harga kompetitif, teknologi canggih, dan ketersediaan pasokan luas yang sulit di tandingi negara lain.

Namun, karena termasuk kategori barang berisiko tinggi, impor baterai menuntut kepatuhan regulasi, dokumen lengkap, dan manajemen logistik yang cermat. Pelaku usaha perlu memahami detail mulai dari pemilihan pemasok, pengujian, pengiriman, hingga sertifikasi agar tidak mengalami kendala di pelabuhan.

Bagi perusahaan otomotif, bengkel konversi, dan startup energi, impor baterai dari China bukan sekadar transaksi dagang, tetapi bagian penting dari ekosistem kendaraan listrik nasional yang akan menopang masa depan transportasi hijau di Indonesia.

Dengan perencanaan matang dan mitra terpercaya, Anda bisa memanfaatkan potensi besar dari sektor ini — bukan hanya untuk keuntungan bisnis, tetapi juga untuk mendukung visi Indonesia menuju net zero emission 2060.


Jika Anda mencari mitra profesional untuk mendukung bisnis ekspor, impor, undername, bea cukai, atau freight forwarding, PT Jangkar Global Groups adalah solusi terpercaya yang mengutamakan kecepatan, kualitas, dan kepuasan pelanggan. Cek layanan kami disini!

YUK KONSULTASIKAN DULU KEBUTUHAN ANDA,
HUBUNGI KAMI UNTUK INFORMASI & PEMESANAN

Email :
support[at]jasaeksporimpor.co.id

Telp kantor :
(021) 2200 8353
(021) 2298 6852

Pengaduan Pelanggan :
0877 9699 9992 (Jasa Ekspor)
0877 9699 9994 (Jasa Impor)

Google Maps : PT Jangkar Global Groups

Scroll to Top