Beranda » Blog » Impor Buah dari Thailand: Panduan Lengkap untuk Pelaku Bisnis

Impor Buah dari Thailand: Panduan Lengkap untuk Pelaku Bisnis

Impor Buah dari Thailand Panduan Lengkap untuk Pelaku Bisnis

Pendahuluan: Impor Buah dari Thailand

Daftar Isi

Impor Buah Dari Thailand – Thailand di kenal sebagai salah satu negara dengan sektor pertanian paling maju di Asia Tenggara, khususnya dalam produksi dan ekspor buah tropis. Buah-buahan asal Thailand seperti durian Monthong, manggis, lengkeng, mangga Nam Dok Mai, hingga jambu air sudah lama terkenal di berbagai pasar internasional karena kualitasnya yang unggul, rasa yang khas, serta ketersediaan pasokan yang stabil sepanjang tahun.

Di sisi lain, Indonesia sebagai negara tropis juga memiliki produksi buah yang beragam. Namun, permintaan konsumen terhadap buah impor tetap tinggi, terutama pada jenis-jenis tertentu yang di anggap premium atau memiliki kualitas yang lebih konsisten. Hal inilah yang membuat impor buah dari Thailand terus berkembang dari waktu ke waktu.

Bagi pelaku bisnis, aktivitas impor buah dari Thailand tidak hanya membuka peluang pasar yang luas, tetapi juga memberikan nilai tambah dalam memperkaya pilihan produk hortikultura di Indonesia. Namun, agar kegiatan ini berjalan lancar, para importir perlu memahami dengan baik regulasi, dokumen yang di perlukan, hingga strategi distribusi agar tidak terkendala hukum maupun risiko kerugian.

Dengan kata lain, impor buah dari Thailand merupakan peluang bisnis yang menjanjikan, asalkan di jalankan secara legal, terstruktur, dan profesional.

Mengapa Memilih Impor Buah dari Thailand?

Thailand telah lama di kenal sebagai rajanya buah tropis di Asia Tenggara. Dengan dukungan iklim tropis, teknologi pertanian modern, serta sistem distribusi ekspor yang terorganisir, Thailand berhasil menjadi pemasok utama buah-buahan ke berbagai negara, termasuk Indonesia. Ada beberapa alasan mengapa banyak pelaku bisnis lebih memilih impor buah dari Thailand di bandingkan negara lain:

Kualitas Buah yang Unggul

Buah dari Thailand di produksi dengan standar pertanian internasional. Penggunaan Good Agricultural Practices (GAP) serta pengawasan ketat dari otoritas setempat membuat buah Thailand memiliki kualitas yang konsisten, manis, dan segar hingga sampai ke tangan konsumen.

Variasi Buah yang Beragam

Thailand menawarkan banyak jenis buah yang diminati pasar Indonesia, di antaranya:

  • Durian Monthong dengan daging tebal dan rasa legit.
  • Mangga Nam Dok Mai yang terkenal manis dan harum.
  • Lengkeng dan rambutan dengan kualitas premium.
  • Manggis yang memiliki rasa khas dan di gemari banyak kalangan.
    Keberagaman jenis buah ini membuat importir dapat memenuhi berbagai segmen pasar, dari kelas menengah hingga premium.

Ketersediaan Pasokan Sepanjang Tahun

Salah satu keunggulan utama Thailand adalah kemampuannya menjaga supply chain. Dengan manajemen produksi yang baik, buah bisa tersedia hampir sepanjang tahun, sehingga importir tidak khawatir akan kekosongan stok di pasar Indonesia.

Permintaan Tinggi di Indonesia

Konsumen Indonesia semakin terbuka terhadap buah impor, terutama produk premium dengan rasa khas. Buah Thailand di anggap memiliki citra produk berkualitas sehingga banyak di cari di supermarket, pasar modern, hingga toko buah premium.

Reputasi Thailand sebagai Eksportir Andal

Thailand sudah memiliki reputasi internasional dalam mengekspor buah. Proses ekspor mereka terstandar dengan dokumen yang lengkap, sehingga memudahkan importir Indonesia dalam pengurusan legalitas.

Baca juga : Impor Burung Lovebird Dari Pakistan

Regulasi dan Aturan Impor Buah ke Indonesia

Mengimpor buah dari Thailand ke Indonesia tidak bisa di lakukan sembarangan. Ada aturan ketat yang di terapkan pemerintah untuk menjaga keamanan pangan, melindungi konsumen, serta mencegah masuknya hama dan penyakit tanaman dari luar negeri. Setiap pelaku usaha yang ingin melakukan impor buah dari Thailand wajib memahami regulasi berikut:

Aturan Karantina Pertanian

Semua buah impor wajib melalui pemeriksaan Badan Karantina Pertanian. Proses ini bertujuan untuk memastikan bahwa buah bebas dari hama, penyakit, serta sesuai dengan standar keamanan pangan Indonesia.

Sertifikat Fitosanitasi (Phytosanitary Certificate)

Dokumen ini wajib di sertakan dari negara asal, dalam hal ini Thailand. Sertifikat ini di keluarkan oleh otoritas pertanian Thailand untuk menyatakan bahwa buah yang diekspor telah diperiksa dan memenuhi standar kesehatan tanaman.

HS Code dan Lartas (Larangan dan Pembatasan)

  1. Setiap jenis buah memiliki HS Code yang berbeda. HS Code ini penting untuk menentukan tarif bea masuk serta persyaratan lain yang berlaku.
  2. Beberapa buah masuk dalam kategori Lartas, sehingga memerlukan izin tambahan dari Kementerian Pertanian.

Label Berbahasa Indonesia

Produk buah impor yang masuk ke Indonesia wajib menggunakan label berbahasa Indonesia pada kemasannya. Label biasanya mencantumkan:

  • Nama produk
  • Negara asal
  • Nama importir/distributor
  • Informasi tanggal kadaluarsa (jika di perlukan)

Sistem INSW (Indonesia National Single Window)

Proses impor kini di lakukan secara digital melalui INSW. Sistem ini menyatukan proses administrasi, mulai dari permohonan izin impor, pengajuan dokumen bea cukai, hingga perizinan karantina. Dengan sistem ini, importir bisa melakukan proses lebih cepat dan transparan.

Peraturan Bea Masuk dan Pajak Impor

Selain izin dan sertifikat, importir juga wajib membayar bea masuk, PPN, dan PPh impor sesuai peraturan yang berlaku. Besarannya tergantung pada jenis buah dan HS Code yang digunakan.

Dokumen yang Diperlukan untuk Impor Buah dari Thailand

Agar proses impor buah dari Thailand berjalan lancar dan lolos dari pemeriksaan bea cukai maupun karantina, importir wajib menyiapkan sejumlah dokumen resmi. Ini terbagi menjadi dua: dokumen dari pihak eksportir di Thailand dan dokumen dari pihak importir di Indonesia.

Dokumen dari Pihak Eksportir (Thailand)

  1. Invoice – memuat rincian harga dan jumlah buah yang di kirim.
  2. Packing List – daftar isi kemasan untuk memudahkan pemeriksaan di pelabuhan.
  3. Bill of Lading (B/L) atau Airway Bill (AWB) – dokumen pengiriman laut atau udara yang di keluarkan oleh perusahaan transportasi.
  4. Phytosanitary Certificate – sertifikat dari otoritas pertanian Thailand yang menjamin buah sehat dan bebas hama.
  5. Certificate of Origin (COO) – dokumen asal barang yang menunjukkan bahwa produk benar berasal dari Thailand.

Dokumen dari Pihak Importir (Indonesia)

  • Surat Izin Impor (SPI) dari Kementerian Pertanian atau Kementerian Perdagangan, tergantung jenis buah.
  • NPWP dan API (Angka Pengenal Importir) sebagai bukti legalitas usaha.
  • HS Code yang benar sesuai dengan jenis buah yang di impor.
  • Registrasi di Sistem INSW untuk pengurusan dokumen secara online.

Pendukung Tambahan

  1. Label Produk Berbahasa Indonesia yang di tempel pada kemasan.
  2. Kontrak Jual Beli antara eksportir Thailand dan importir Indonesia (jika di minta otoritas).
  3. Asuransi Pengiriman (opsional, namun di sarankan untuk melindungi barang).

Proses Pengurusan Impor Buah dari Thailand

Mengimpor buah Thailand ke Indonesia membutuhkan langkah yang sistematis agar barang sampai dengan aman, legal, dan sesuai aturan pemerintah. Berikut tahapan utamanya:

Persiapan dan Riset Pasar

  • Tentukan jenis buah yang akan diimpor, misalnya mangga, lengkeng, atau durian.
  • Cek permintaan pasar lokal dan tren harga.
  • Pastikan buah tersebut tidak masuk daftar larangan atau pembatasan impor.

Pemilihan Eksportir Thailand

  1. Cari eksportir resmi yang memiliki izin ekspor produk pertanian.
  2. Periksa reputasi eksportir melalui asosiasi dagang atau rekomendasi importir lain.
  3. Tanda tangani kontrak kerja sama yang jelas terkait harga, kualitas, dan volume.

Pengurusan Perizinan di Indonesia

  • Ajukan Surat Persetujuan Impor (SPI) ke Kementerian terkait.
  • Pastikan sudah memiliki API (Angka Pengenal Importir) dan NPWP aktif.
  • Registrasi di Sistem Indonesia National Single Window (INSW) untuk memudahkan proses.

Pengiriman dari Thailand

  1. Eksportir menyiapkan dokumen ekspor: Invoice, Packing List, Bill of Lading, Phytosanitary Certificate, dan COO.
  2. Pilih moda transportasi: laut (lebih ekonomis, cocok untuk volume besar) atau udara (lebih cepat untuk produk segar).
  3. Lakukan asuransi pengiriman untuk melindungi produk dari kerusakan.

Proses di Bea Cukai Indonesia

  • Ajukan dokumen impor melalui INSW.
  • Kemudian, Barang akan diperiksa oleh Bea Cukai terkait pajak impor dan bea masuk.
  • Setelah itu, Produk pertanian akan melalui karantina tumbuhan untuk pemeriksaan hama dan penyakit.
  • Selanjutnya, Jika dokumen lengkap dan hasil pemeriksaan sesuai, barang akan mendapat izin keluar.

Distribusi di Dalam Negeri

  1. Setelah lolos karantina dan bea cukai, buah dapat didistribusikan ke gudang penyimpanan.
  2. Pastikan memiliki rantai dingin (cold chain) agar kesegaran buah tetap terjaga.
  3. Buah siap dijual ke pasar modern, supermarket, atau melalui jalur distribusi ritel lainnya.

Pajak dan Biaya dalam Impor Buah dari Thailand

Selain proses perizinan, hal yang tidak kalah penting untuk diperhatikan oleh pelaku bisnis adalah biaya dan pajak yang timbul dari kegiatan impor. Memahami komponen biaya ini akan membantu importir menghitung harga jual yang kompetitif di pasar.

Bea Masuk (Import Duty)

  • Bea masuk dikenakan sesuai dengan HS Code dari buah yang diimpor.
  • Tarif bea masuk berbeda-beda, biasanya berkisar antara 5%–25% tergantung jenis buah.
  • Pemerintah mengenakan tarif ini untuk melindungi produk lokal sekaligus menambah penerimaan negara.

Pajak Pertambahan Nilai (PPN) – Impor Buah Dari Thailand

  1. Semua barang impor termasuk buah dikenakan PPN 11%.
  2. Pajak ini dihitung dari nilai impor yang meliputi harga barang, bea masuk, dan biaya lain yang ditentukan.

Pajak Penghasilan (PPh) Impor

  • PPh impor dikenakan sebesar 2,5% untuk importir ber-NPWP dan 7,5% untuk importir tanpa NPWP.
  • Besaran ini dihitung dari nilai impor sebelum PPN.

Biaya Karantina dan Sertifikasi

  1. Semua buah segar wajib melalui pemeriksaan karantina tumbuhan.
  2. Biaya ini mencakup pemeriksaan fisik, uji laboratorium, hingga penerbitan sertifikat kesehatan.
  3. Jika ada buah yang tidak sesuai standar, dapat ditolak atau dimusnahkan sehingga menambah kerugian.

Biaya Logistik dan Transportasi – Impor Buah Dari Thailand

pengiriman bergantung pada moda transportasi:

  • Kapal laut lebih murah, cocok untuk volume besar.
  • Pesawat udara lebih cepat, namun tarif lebih mahal.

Tambahan biaya lain mencakup asuransi, bongkar muat di pelabuhan, dan distribusi dalam negeri.

Administrasi Tambahan

  1. Biaya jasa kepabeanan atau freight forwarder jika menggunakan pihak ketiga.
  2. Biaya gudang penyimpanan sementara jika ada keterlambatan dalam proses clearance.

Tantangan dalam Impor Buah dari Thailand

Meski peluang bisnisnya besar, impor buah dari Thailand juga memiliki berbagai tantangan yang harus diantisipasi oleh pelaku usaha. Jika tidak dikelola dengan baik, tantangan ini bisa menimbulkan kerugian finansial maupun hambatan operasional.

Regulasi dan Perizinan yang Ketat

  • Setiap buah impor wajib lolos karantina tumbuhan.
  • Proses mendapatkan Surat Persetujuan Impor (SPI) kadang memakan waktu.
  • Perubahan regulasi mendadak bisa memengaruhi kelancaran impor.

Risiko Kerusakan Produk – Impor Buah Dari Thailand

  1. Buah segar memiliki masa simpan pendek.
  2. Keterlambatan pengiriman atau pemeriksaan bisa mengurangi kualitas buah.
  3. Rantai dingin (cold chain) yang tidak optimal dapat menyebabkan kerugian besar.

Fluktuasi Harga dan Kurs Valuta Asing

  • Harga buah impor sangat bergantung pada musim panen di Thailand.
  • Kurs mata uang asing, terutama nilai tukar Rupiah terhadap Baht Thailand atau USD, bisa memengaruhi harga jual.

Persaingan dengan Produk Lokal

  1. Beberapa buah impor seperti mangga dan lengkeng memiliki produk sejenis di Indonesia.
  2. Jika harga buah impor terlalu tinggi, konsumen cenderung memilih buah lokal.

Biaya Logistik yang Tinggi – Impor Buah Dari Thailand

  • Pengiriman udara yang cepat tetapi mahal sering jadi pilihan untuk buah segar.
  • Pengiriman laut lebih murah, namun berisiko menurunkan kesegaran buah.

Persyaratan Labeling dan Sertifikasi Tambahan

  1. Beberapa supermarket dan pasar modern mewajibkan label tambahan seperti sertifikat organik atau sertifikasi halal.
  2. Hal ini menambah biaya dan waktu dalam proses distribusi.

Strategi Sukses Mengimpor Buah dari Thailand

Agar bisnis impor buah berjalan lancar dan menguntungkan, importir harus memiliki strategi yang tepat. Dengan perencanaan yang matang, tantangan yang ada dapat diatasi, bahkan bisa menjadi peluang. Berikut beberapa strategi sukses:

Memilih Eksportir Terpercaya

  • Lakukan riset terhadap eksportir di Thailand sebelum menandatangani kontrak.
  • Cek legalitas perusahaan dan rekam jejak pengiriman sebelumnya.
  • Gunakan jaringan bisnis, asosiasi perdagangan, atau pameran internasional untuk menemukan partner yang kredibel.

Mengoptimalkan Rantai Dingin (Cold Chain) – Impor Buah Dari Thailand

  1. Pastikan pengiriman menggunakan kontainer berpendingin atau kargo udara dengan fasilitas pendingin.
  2. Gunakan gudang penyimpanan berpendingin di Indonesia sebelum distribusi.
  3. Jaga suhu sesuai standar agar kualitas buah tetap prima.

Menyusun Perencanaan Pajak dan Biaya

  • Hitung semua komponen biaya impor (bea masuk, PPN, PPh, logistik, asuransi).
  • Buat simulasi harga jual sebelum melakukan pembelian dalam jumlah besar.
  • Cari peluang untuk mendapatkan tarif preferensi melalui skema perdagangan bebas ASEAN.

Menyesuaikan dengan Permintaan Pasar – Impor Buah Dari Thailand

  1. Fokus pada buah yang permintaannya tinggi, misalnya durian Monthong atau manggis.
  2. Hindari impor dalam jumlah berlebihan agar tidak terjadi overstock.
  3. Setelah itu, Pantau tren konsumen melalui data penjualan di ritel modern dan pasar tradisional.

Memanfaatkan Jasa Freight Forwarder Berpengalaman

  • Gunakan jasa forwarder yang berpengalaman dalam impor produk hortikultura.
  • Mereka biasanya sudah paham regulasi, dokumen, hingga prosedur karantina.
  • Hal ini bisa mempercepat proses dan meminimalisir risiko barang tertahan.

Menyediakan Jaringan Distribusi yang Efisien – Impor Buah Dari Thailand

  1. Bangun kerja sama dengan distributor, supermarket, dan pasar modern.
  2. Siapkan saluran distribusi online seperti marketplace dan e-commerce.
  3. Dengan distribusi yang cepat, kesegaran buah lebih terjaga hingga ke tangan konsumen.

Mengikuti Perkembangan Regulasi

  • Selalu update dengan kebijakan impor terbaru dari Bea Cukai dan Kementerian Pertanian.
  • Kemudian, Ikuti sosialisasi atau seminar yang diselenggarakan pemerintah maupun asosiasi importir.
  • Selanjutnya, Dengan memahami aturan terbaru, risiko sanksi atau penahanan barang bisa dihindari.

Kesimpulan: Impor Buah dari Thailand Sebagai Peluang Bisnis Menjanjikan

Impor buah dari Thailand bukan sekadar aktivitas perdagangan, tetapi juga peluang besar untuk memenuhi kebutuhan konsumen Indonesia yang semakin beragam. Dengan kualitas premium, pasokan stabil, dan variasi produk yang luas, buah asal Thailand mampu memperkaya pasar lokal sekaligus membuka ruang keuntungan bagi pelaku usaha.

Namun, kesuksesan dalam impor buah dari Thailand membutuhkan pemahaman mendalam tentang regulasi, kelengkapan dokumen, perhitungan biaya, serta strategi distribusi. Tantangan seperti fluktuasi harga, risiko kerusakan produk, hingga ketatnya persaingan harus dihadapi dengan perencanaan yang matang dan kerja sama dengan mitra yang tepat.

Jika dijalankan dengan legal, profesional, dan efisien, bisnis impor buah bisa menjadi salah satu sektor perdagangan yang berkelanjutan dan menguntungkan.

Apakah Anda seorang pelaku bisnis yang ingin memperluas portofolio produk? Atau mungkin Anda tertarik memasuki industri hortikultura dengan produk berkelas dunia?

Kini saat yang tepat untuk memulai!

  1. Lakukan riset pasar dengan cermat.
  2. Temukan eksportir Thailand yang terpercaya.
  3. Siapkan dokumen dan legalitas sesuai aturan Indonesia.
  4. Bangun jaringan distribusi yang solid.

Jangan tunggu lagi! Mulailah langkah pertama Anda dalam bisnis impor buah dari Thailand, dan jadilah bagian dari peluang besar yang akan terus tumbuh di masa depan.


Jika Anda mencari mitra profesional untuk mendukung bisnis ekspor, impor, undername, bea cukai, atau freight forwarding, PT Jangkar Global Groups adalah solusi terpercaya yang mengutamakan kecepatan, kualitas, dan kepuasan pelanggan. Cek layanan kami disini!

YUK KONSULTASIKAN DULU KEBUTUHAN ANDA,
HUBUNGI KAMI UNTUK INFORMASI & PEMESANAN

Email :
support[at]jasaeksporimpor.co.id

Telp kantor :
(021) 2200 8353
(021) 2298 6852

Pengaduan Pelanggan :
0877 9699 9992 (Jasa Ekspor)
0877 9699 9994 (Jasa Impor)

Google Maps : PT Jangkar Global Groups

Scroll to Top