Beranda » Blog » Impor Rempah Rempah dari India: Prosedur dan Biaya

Impor Rempah Rempah dari India: Prosedur dan Biaya

Impor Rempah Rempah dari India Prosedur dan Biaya

Pendahuluan Impor Rempah-Rempah dari India

Daftar Isi

India dikenal sebagai salah satu produsen rempah terbesar di dunia dan sering disebut sebagai the land of spices. Berbagai jenis rempah seperti lada, kapulaga, kunyit, jahe, dan kayu manis diekspor ke berbagai negara, termasuk Indonesia. Tingginya permintaan rempah di dalam negeri, baik untuk kebutuhan rumah tangga, industri makanan, minuman, maupun farmasi, membuat impor dari India menjadi peluang bisnis yang menjanjikan.

Selain karena kualitas dan ragam yang ditawarkan, harga rempah India juga tergolong kompetitif dengan ketersediaan pasokan yang stabil sepanjang tahun. Namun, sebelum memutuskan untuk masuk ke bisnis ini, pelaku usaha perlu memahami prosedur impor yang berlaku di Indonesia, mulai dari perizinan, dokumen yang dibutuhkan, hingga biaya-biaya yang harus dikeluarkan.

Artikel ini akan membahas secara rinci mengenai prosedur dan biaya impor rempah-rempah dari India ke Indonesia, sehingga dapat menjadi panduan praktis bagi pelaku usaha yang ingin memulai atau mengembangkan bisnis di sektor ini.

Baca juga : Impor Tas Branded dari Italia: Tips Aman dan Legal

Mengapa Memilih Rempah-Rempah dari India?

Kualitas Terjamin dan Berstandar Ekspor

India memiliki pengalaman panjang dalam produksi dan perdagangan rempah. Proses budidaya, panen, hingga pengolahan dilakukan dengan standar ketat, sehingga menghasilkan produk berkualitas tinggi yang diterima di pasar internasional.

Ragam Varietas yang Lengkap – Impor Rempah Rempah

Hampir semua jenis rempah penting tersedia di India, mulai dari lada hitam, kapulaga, kunyit, jahe, hingga kayu manis. Ragam ini memberi keleluasaan bagi importir Indonesia untuk menyesuaikan kebutuhan pasar domestik.

Harga Kompetitif dengan Pasokan Stabil

Skala produksi besar dan dukungan pemerintah India terhadap ekspor rempah membuat harga lebih bersaing. Selain itu, ketersediaan pasokan relatif stabil sepanjang tahun, sehingga meminimalkan risiko kelangkaan.

Reputasi sebagai Eksportir Utama Dunia

India merupakan salah satu eksportir rempah terbesar di dunia. Reputasi ini membuat negara tersebut dipercaya oleh banyak pelaku industri global, mulai dari makanan, minuman, farmasi, hingga kosmetik.

Nilai Tambah untuk Industri Indonesia – Impor Rempah Rempah

Rempah yang diimpor tidak hanya bisa dijual dalam bentuk mentah, tetapi juga diolah lebih lanjut menjadi bumbu instan, ekstrak herbal, minyak atsiri, hingga produk kesehatan. Hal ini memberikan peluang keuntungan lebih besar bagi pelaku usaha di Indonesia.

Baca juga : Ekspor Jengkol ke Malaysia: Syarat, Prosedur dan Biaya

Regulasi dan Dokumen yang Dibutuhkan

Untuk melakukan impor rempah-rempah dari India ke Indonesia, pelaku usaha wajib memenuhi regulasi pemerintah serta menyiapkan dokumen yang diperlukan agar proses berjalan lancar dan legal. Berikut poin-poin pentingnya:

1. Legalitas Importir di Indonesia – Impor Rempah Rempah

  • NIB (Nomor Induk Berusaha) – sebagai identitas legal usaha yang berlaku juga sebagai API (Angka Pengenal Importir).
  • API-U (Angka Pengenal Importir – Umum) – wajib dimiliki untuk impor produk komoditas umum, termasuk rempah-rempah.
  • Registrasi di INSW (Indonesia National Single Window) untuk akses sistem kepabeanan.

2. Kode HS (Harmonized System Code) Rempah-Rempah

Setiap jenis rempah memiliki HS Code berbeda yang menentukan tarif bea masuk dan ketentuan regulasi. Contoh:

  1. Lada (Black Pepper) → HS 0904.11
  2. Kemudian, Kayu Manis (Cinnamon) → HS 0906.11
  3. Selanjutnya, Kapulaga (Cardamom) → HS 0908.31
  4. Setelah itu, Jahe (Ginger) → HS 0910.11
  5. Kemudian, Kunyit (Turmeric) → HS 0910.30

3. Persetujuan dan Registrasi dari Instansi Terkait

  • Persetujuan Impor (PI) dari Kementerian Perdagangan (apabila di wajibkan untuk jenis tertentu).
  • Selanjutnya, Registrasi BPOM untuk rempah-rempah yang akan di gunakan sebagai bahan pangan, minuman, obat tradisional, atau suplemen.
  • Setelah itu, Standar SNI (opsional, tergantung komoditas dan kebutuhan pasar).

4. Dokumen Ekspor dari India (disiapkan Supplier)

  1. Invoice & Packing List
  2. Kemudian, Bill of Lading (B/L) atau Airway Bill (AWB)
  3. Selanjutnya, Certificate of Origin (COO) – biasanya Form AI untuk negara India, guna mendapatkan preferensi tarif bea masuk (jika ada perjanjian dagang).
  4. Setelah itu, Phytosanitary Certificate – sertifikat kesehatan tumbuhan dari otoritas India, menjamin rempah bebas hama/penyakit.
  5. Kemudian, Health Certificate – khusus rempah yang diproses untuk konsumsi.

5. Dokumen untuk Bea Cukai Indonesia – Impor Rempah Rempah

  • PIB (Pemberitahuan Impor Barang) melalui sistem INSW.
  • Selanjutnya, Kontrak Pembelian atau L/C (jika menggunakan Letter of Credit).
  • Setelah itu, Asuransi pengiriman (jika menggunakan skema CIF).

Baca juga : Cara Impor Skincare dari Jepang untuk Reseller Indonesia

Prosedur Impor Rempah-Rempah dari India

Agar mengimpor rempah dari India ke Indonesia berjalan lancar, pelaku usaha perlu mengikuti tahapan prosedur resmi sebagai berikut:

1. Menentukan Jenis Rempah yang Akan Diimpor

  1. Tentukan komoditas sesuai kebutuhan bisnis, misalnya lada hitam, kapulaga, kayu manis, jahe kering, atau kunyit bubuk.
  2. Cek HS Code masing-masing komoditas untuk memastikan tarif bea masuk dan persyaratan regulasi.

2. Memastikan Legalitas Importir – Impor Rempah Rempah

  • Pastikan perusahaan memiliki NIB dan API-U.
  • Registrasi pada sistem INSW agar dapat mengakses layanan kepabeanan.

3. Mencari dan Menyeleksi Supplier India – Impor Rempah Rempah

  1. Lakukan riset pemasok di India melalui asosiasi eksportir, pameran perdagangan (trade fair), atau marketplace B2B internasional.
  2. Kemudian, Negosiasikan kualitas produk, kuantitas (MOQ), harga, serta syarat pembayaran (LC/TT).

4. Pengurusan Kontrak dan Dokumen Ekspor

  • Supplier India menyiapkan dokumen seperti Invoice, Packing List, COO (Certificate of Origin), Phytosanitary Certificate, dan Health Certificate.
  • Selanjutnya, Konfirmasi skema pengiriman: FOB (Free on Board) atau CIF (Cost, Insurance, Freight).

5. Proses Pengiriman Barang – Impor Rempah Rempah

  1. Via Laut (Sea Freight) → lebih murah, cocok untuk volume besar (FCL/LCL).
  2. Setelah itu, Via Udara (Air Freight) → lebih cepat, namun biaya lebih tinggi, cocok untuk barang dengan nilai tinggi dan urgent.

6. Customs Clearance di Indonesia

  • Ajukan PIB (Pemberitahuan Impor Barang) melalui sistem INSW.
  • Kemudian, Bea Cukai memeriksa dokumen dan barang (jika diperlukan).
  • Selanjutnya, Bayar bea masuk, PPN impor, dan PPh 22 impor sesuai ketentuan.

7. Distribusi Barang

  1. Setelah clearance selesai, barang bisa dikeluarkan dari pelabuhan/bandara.
  2. Setelah itu, Importir dapat menyimpan di gudang atau langsung mendistribusikan ke industri/ritel.

Baca juga : Syarat Ekspor Tempe ke Jepang: Panduan untuk Eksportir

Biaya Impor Rempah-Rempah dari India

Menghitung biaya impor sangat penting agar pelaku usaha bisa menentukan harga jual dan margin keuntungan. Berikut komponen biaya yang perlu di perhatikan:

1. Harga Barang (FOB/CIF dari India)

Harga rempah bergantung pada jenis dan kualitas. Kisaran harga internasional:

  • Lada hitam (Black Pepper): USD 3.000 – 3.500/ton
  • Kemudian, Kunyit bubuk (Turmeric Powder): USD 1.200 – 1.500/ton
  • Selanjutnya, Jahe kering (Dried Ginger): USD 1.800 – 2.200/ton
  • Setelah itu, Kayu manis (Cinnamon): USD 2.500 – 3.000/ton
  • Kemudian, Kapulaga (Cardamom): USD 12.000 – 15.000/ton

Catatan: Harga bisa berbeda tergantung musim panen, kualitas, dan volume pembelian.

2. Ongkos Kirim (Freight Cost) – Impor Rempah Rempah

  1. Laut (Sea Freight):
    • Kontainer 20 ft: ± USD 1.200 – 1.500
    • Kontainer 40 ft: ± USD 2.000 – 2.500
  2. Selanjutnya, Udara (Air Freight): sekitar USD 5 – 7/kg (lebih cocok untuk rempah premium dengan nilai tinggi).

3. Bea Masuk (Import Duty)

  • Umumnya berkisar 5–10%, tergantung HS Code.
  • Setelah itu, Bisa lebih rendah jika ada perjanjian dagang Indonesia–India (Form AI / FTA).

4. Pajak Impor di Indonesia

  1. PPN (Pajak Pertambahan Nilai): 11% dari nilai impor (CIF + Bea Masuk).
  2. Kemudian, PPh 22 Impor:
    • 2,5% (jika memiliki API).
    • 7,5% (jika tidak memiliki API).

5. Biaya Tambahan – Impor Rempah Rempah

  • Asuransi pengiriman (jika skema CIF tidak di gunakan).
  • Selanjutnya, Jasa forwarder / undername (jika importir tidak memiliki izin lengkap).
  • Setelah itu, Biaya pelabuhan: THC (Terminal Handling Charge), demurrage (jika kontainer terlambat di kembalikan), dan storage fee.

Contoh Perhitungan Kasar (Simulasi Lada Hitam – 10 Ton, CIF Jakarta = USD 32.000)

  1. Nilai CIF: USD 32.000
  2. Kemudian, Bea Masuk (5%): USD 1.600
  3. Selanjutnya, PPN 11%: USD 3.696
  4. Setelah itu, PPh 22 (2,5% dengan API): USD 800
  5. Kemudian, Biaya Forwarder + Pelabuhan: ± USD 2.000

Total biaya impor ≈ USD 40.096 (belum termasuk biaya distribusi lokal).

Baca juga : Impor Sepatu Olahraga dari Vietnam Ke Indonesia

Tips Menghemat Biaya Impor Rempah-Rempah dari India

Gunakan Kontainer Penuh (FCL) daripada LCL – Impor Rempah Rempah

Jika volume impor cukup besar, gunakan kontainer penuh agar biaya per ton lebih murah di bandingkan berbagi kontainer (LCL).

Negosiasi Kontrak Jangka Panjang dengan Supplier

Membuat kontrak pembelian rutin (misalnya per 6 bulan atau 1 tahun) dapat memberikan harga lebih stabil dan diskon kuantitas.

Manfaatkan Skema Perjanjian Dagang (FTA/CEPA)

Dengan menggunakan Form AI (ASEAN-India Free Trade Agreement), importir bisa mendapatkan pengurangan atau pembebasan bea masuk.

Kombinasikan Produk dalam Satu Pengiriman

Mengimpor beberapa jenis rempah sekaligus dalam satu kontainer bisa mengurangi biaya logistik.

Gunakan Jasa Forwarder Berpengalaman

Forwarder yang berpengalaman dalam impor rempah dapat mempercepat proses customs clearance dan mencegah biaya tambahan akibat keterlambatan.

Pilih Skema Pembayaran yang Efisien

Jika sudah ada kepercayaan dengan supplier, gunakan Telegraphic Transfer (TT) yang lebih murah di banding Letter of Credit (L/C).

Pantau Musim Panen di India – Impor Rempah Rempah

Harga rempah cenderung lebih murah saat musim panen raya. Mengatur jadwal impor sesuai siklus panen bisa menekan harga beli.

Baca juga : Ekspor Emping Melinjo ke Singapura: Syarat dan Simulasi Biaya

Kesimpulan Impor rempah-rempah dari India

Impor rempah rempah dari India merupakan peluang bisnis yang menjanjikan bagi pelaku usaha di Indonesia. Selain karena kualitas dan ragam rempah yang berstandar ekspor, harga yang kompetitif dan ketersediaan pasokan yang stabil juga menjadi alasan utama banyak importir memilih India sebagai mitra.

Namun, agar proses impor berjalan lancar, importir wajib memahami regulasi yang berlaku, menyiapkan dokumen dengan benar, serta mengikuti prosedur customs clearance sesuai aturan pemerintah Indonesia. Selain itu, perhitungan biaya impor yang mencakup harga barang, ongkos kirim, bea masuk, pajak, hingga biaya tambahan perlu di lakukan dengan detail untuk menghindari kerugian.

Dengan strategi yang tepat—mulai dari memilih supplier terpercaya, memanfaatkan skema perjanjian dagang, hingga mengoptimalkan biaya logistik—impor rempah dari India tidak hanya memenuhi kebutuhan pasar domestik, tetapi juga membuka peluang nilai tambah melalui industri pengolahan, ekspor ulang, maupun produk turunan.

Singkatnya, impor rempah-rempah dari India adalah langkah strategis untuk memperkuat rantai pasok pangan dan industri di Indonesia, sekaligus memberikan keuntungan berkelanjutan bagi pelaku usaha.


Jika Anda mencari mitra profesional untuk mendukung bisnis ekspor, impor, undername, bea cukai, atau freight forwarding, PT Jangkar Global Groups adalah solusi terpercaya yang mengutamakan kecepatan, kualitas, dan kepuasan pelanggan. Cek layanan kami disini!

YUK KONSULTASIKAN DULU KEBUTUHAN ANDA,
HUBUNGI KAMI UNTUK INFORMASI & PEMESANAN

Email :
support[at]jasaeksporimpor.co.id

Telp kantor :
(021) 2200 8353
(021) 2298 6852

Pengaduan Pelanggan :
0877 9699 9992 (Jasa Ekspor)
0877 9699 9994 (Jasa Impor)

Google Maps : PT Jangkar Global Groups

Scroll to Top