Beranda » Blog » Negara Tujuan Ekspor Scrap

Negara Tujuan Ekspor Scrap

NegaraTujuan Ekspor Scrap

Negara Tujuan Ekspor Scrap – Industri scrap atau skrap telah menjadi salah satu sektor yang berkembang pesat dalam perdagangan international. Permintaan logam bekas, plastik daur ulang, kertas bekas, hingga elektronik usang terus meningkat seiring kesadaran dunia akan ekonomi sirkular. Bagi pelaku usaha Indonesia, peluang ekspor scrap sangat besar—namun sering kali masih kurang di pahami secara mendalam.

Artikel ini hadir untuk membantu Anda memahami negara tujuan ekspor scrap, bagaimana memilih pasar yang tepat, regulasi yang perlu dipatuhi, serta strategi menembus pasar internasional. Dengan membaca hingga tuntas, Anda akan memiliki gambaran jelas untuk mengembangkan usaha ekspor scrap secara berkelanjutan.

Oleh karena itu, Jangan lewatkan peluang bisnis hijau yang semakin diminati dunia. Mari kita selami topik ini bersama-sama!

Baca juga: Cara Ekspor Alumunium Scrap

Apa Itu Scrap dan Mengapa Di ekspor?

Sebelum membahas negara tujuan ekspor scrap, penting untuk memahami apa itu scrap. Istilah “scrap” mengacu pada material bekas yang dapat didaur ulang dan digunakan kembali sebagai bahan baku industri. Scrap umumnya terbagi menjadi beberapa kategori utama:

  • Logam ferrous: besi tua, baja bekas
  • Logam non-ferrous: tembaga, aluminium scrap, kuningan
  • Plastik daur ulang
  • Kertas/karton bekas
  • Elektronik usang (e-waste)

Mengapa scrap di ekspor? Karena banyak negara industri membutuhkan pasokan bahan baku daur ulang untuk menekan biaya produksi, menghemat energi, dan mendukung kebijakan ramah lingkungan. Dengan kata lain, ekspor scrap bukan hanya bisnis menguntungkan, tetapi juga mendukung keberlanjutan global.

Permintaan Global untuk Negara Tujuan Ekspor Scrap

Permintaan global untuk scrap terus tumbuh. Industri logam, plastik, dan kertas di banyak negara maju lebih memilih bahan baku daur ulang untuk menekan emisi karbon. Negara-negara seperti Tiongkok, India, Vietnam, Turki, dan Korea Selatan menjadi importir scrap terbesar di dunia.

Beberapa faktor yang mendorong permintaan scrap antara lain:

  • Peningkatan produksi baja dan aluminium
  • Kemudian, Kebijakan pengurangan emisi karbon
  • Selanjutnya, Target pengurangan sampah plastik
  • Kemudian, Kebutuhan bahan baku murah di negara berkembang
  • Kebijakan impor scrap bersih dengan standar tertentu

Dengan peluang sebesar ini, para eksportir Indonesia dapat memanfaatkan pasar global—tentu dengan strategi yang tepat.

Baca juga: SVLK Ekspor Kayu: Kunci Membuka Pasar Global

Negara Tujuan Ekspor Scrap: Daftar Utama

Sekarang, mari kita bahas negara-negara tujuan ekspor scrap yang menjadi pasar potensial. Berikut adalah beberapa negara utama tujuan ekspor scrap dari berbagai kategori:

Tiongkok

Selama bertahun-tahun, Tiongkok menjadi tujuan utama ekspor scrap dari berbagai negara. Pertumbuhan ekonominya yang masif dan industri baja raksasanya memicu permintaan scrap yang tak terhingga. Namun, lanskap ini mulai berubah. Tiongkok kini lebih fokus pada daur ulang domestik dan memberlakukan regulasi impor yang lebih ketat, seperti larangan impor scrap tertentu atau pembatasan kualitas.

Meskipun demikian, Tiongkok masih tetap menjadi pemain penting, terutama untuk jenis scrap berkualitas tinggi yang masih mereka butuhkan. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk terus memantau kebijakan dan standar impor Tiongkok agar tetap kompetitif di pasar ini. Transisi ini menuntut fleksibilitas dan adaptasi dari para eksportir.

  • Kategori populer: scrap tembaga, aluminium
  • Syarat: Kemurnian tinggi, bebas kontaminasi
  • Tips: Pastikan memiliki sertifikat inspeksi pihak ketiga

Tiongkok menargetkan penggunaan bahan baku daur ulang untuk mendukung produksi ramah lingkungan dan mengurangi ketergantungan bijih impor.

India

Di tengah pergeseran kebijakan Tiongkok, India muncul sebagai salah satu pasar scrap paling menarik. Dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat dan ambisi untuk menjadi pusat manufaktur global, India memiliki kebutuhan scrap yang sangat besar untuk mendukung industri baja, otomotif, dan konstruksinya.

Oleh karena itu, Pemerintah India juga gencar mendorong investasi di sektor daur ulang, menciptakan iklim yang kondusif bagi importir scrap. Selain itu, proses bea cukai dan regulasi impor di India relatif lebih fleksibel dibandingkan Tiongkok, menjadikannya pilihan yang menarik bagi banyak eksportir. Pasar India menawarkan peluang besar, tetapi persaingan juga semakin ketat.

  • Kategori populer: baja bekas, tembaga, kuningan
  • Keunggulan: Proses impor relatif lebih mudah
  • Catatan: Perlu mematuhi ISRI specs (standar internasional)

India juga memiliki kebijakan mendukung ekonomi sirkular dengan memanfaatkan bahan baku daur ulang untuk mengurangi biaya produksi.

Vietnam

Vietnam menjadi tujuan ekspor scrap yang menarik bagi banyak negara, termasuk Indonesia. Negara ini berkembang pesat sebagai pusat manufaktur.

  • Kategori populer: scrap besi/baja, plastik daur ulang
  • Regulasi: Memiliki kuota impor dan standar kebersihan
  • Tips: Lakukan negosiasi harga yang transparan

Karena pertumbuhan industri konstruksi dan otomotif, Vietnam terus mencari pemasok scrap berkualitas dengan harga kompetitif.

Baca juga: Dokumen Ekspor Kopi Indonesia: Panduan untuk Pelaku Bisnis

Korea Selatan

Kedua negara Asia Timur ini memiliki industri manufaktur berteknologi tinggi dan kebutuhan akan scrap berkualitas tinggi untuk produksi baja khusus dan non-ferrous metals. Meskipun volume impor mereka mungkin tidak sebesar Tiongkok atau India, mereka adalah pasar yang sangat menghargai kualitas dan kemurnian scrap.

Bagi Anda yang memiliki akses ke scrap dengan spesifikasi tertentu, seperti scrap non-ferrous (tembaga, aluminium, kuningan) atau scrap baja paduan, Korea Selatan dan Jepang bisa menjadi tujuan yang sangat menguntungkan. Persyaratan kualitas yang ketat seringkali diimbangi dengan harga beli yang lebih tinggi.

  • Kategori populer: scrap baja, aluminium, tembaga
  • Persyaratan: Kualitas tinggi, sertifikasi sesuai
  • Keuntungan: Pembayaran umumnya stabil

Dengan regulasi ketat untuk lingkungan, eksportir perlu memastikan scrap bebas bahan berbahaya.

Turki

Turki adalah pemain kunci lainnya dalam rantai pasok scrap global, terutama untuk scrap baja. Lokasinya yang strategis di persimpangan Eropa dan Asia menjadikannya hub penting untuk perdagangan scrap. Industri baja Turki sangat bergantung pada scrap impor sebagai bahan baku utama, karena produksi bijih besinya yang terbatas.

Maka, Keunggulan Turki terletak pada infrastruktur pelabuhan yang efisien dan pabrik baja yang modern, yang mampu mengolah scrap dalam jumlah besar. Permintaan dari Turki cenderung stabil, menjadikannya negara tujuan ekspor scrap yang dapat diandalkan bagi eksportir yang mencari pasar jangka panjang.

  • Kategori utama: scrap besi/baja
  • Kelebihan: Permintaan besar, harga kompetitif
  • Catatan penting: Perhatikan ketentuan pengapalan

Industri baja Turki terus tumbuh, menjadikannya target potensial untuk ekspor scrap dari Asia Tenggara.

Malaysia

Malaysia juga menjadi pasar signifikan untuk scrap Indonesia karena jarak dekat dan permintaan tinggi.

  • Kategori populer: logam non-ferrous, plastik, kertas
  • Regulasi: Cukup ketat untuk kontaminasi plastik
  • Tips: Bangun hubungan jangka panjang dengan pembeli

Dekatnya jarak pengiriman membuat biaya logistik lebih rendah, meningkatkan margin keuntungan.

Thailand

Thailand aktif mengimpor scrap untuk kebutuhan industrinya.

  • Kategori populer: plastik daur ulang, logam, kertas
  • Keunggulan: Proses dokumen relatif jelas
  • Saran: Pastikan kebersihan material sesuai syarat

Industri manufaktur Thailand terus bertumbuh, mendorong permintaan bahan baku murah.

Bangladesh

Bangladesh berkembang sebagai salah satu importir scrap baja terbesar di Asia Selatan.

  • Kategori utama: scrap besi/baja
  • Keuntungan: Permintaan stabil
  • Perhatian: Pelabuhan padat, butuh perencanaan logistik matang

Dengan perkembangan industri konstruksi, Bangladesh akan terus membutuhkan pasokan scrap berkualitas.

Pakistan

Pakistan juga menjadi tujuan ekspor scrap dengan potensi signifikan.

  • Kategori populer: besi tua, logam non-ferrous
  • Regulasi: Ada standar impor, tapi relatif longgar dibanding Tiongkok
  • Strategi: Fokus pada relasi bisnis yang saling menguntungkan

Dengan permintaan yang stabil, pasar Pakistan dapat menjadi diversifikasi ekspor Anda.

Baca juga: Izin Ekspor Hasil Laut: Regulasi Dan Panduan Praktis

Faktor Penentu Negara Tujuan Ekspor Scrap

Memilih negara tujuan ekspor scrap tidak bisa asal-asalan. Ada beberapa faktor penting yang harus dipertimbangkan:

Regulasi Impor

Setiap negara memiliki regulasi berbeda. Beberapa negara seperti Tiongkok dan Uni Eropa menerapkan standar kebersihan dan kemurnian sangat tinggi.

  • Hindari kontaminasi
  • Kemudian, Penuhi standar inspeksi
  • Sediakan dokumen lengkap

Permintaan Pasar

Pahami jenis scrap apa yang paling dicari di negara tujuan:

  • Baja bekas untuk konstruksi
  • Kemudian, Tembaga untuk kabel
  • Plastik bersih untuk daur ulang

Dengan riset pasar yang tepat, Anda dapat fokus pada produk bernilai tinggi.

Harga dan Margin

Harga scrap bervariasi antar negara. Perhitungkan:

  • Biaya produksi dan pengumpulan
  • Selanjutnya, Biaya pengapalan
  • Bea masuk atau pajak

Dengan strategi harga yang tepat, Anda bisa bersaing secara global.

Logistik dan Lokasi Negara Tujuan Ekspor Scrap

Negara yang dekat seperti Malaysia atau Vietnam menawarkan biaya logistik lebih rendah. Namun, negara jauh seperti Turki bisa menawarkan volume lebih besar.

Maka, Pilih jalur pengiriman yang efisien dan mitra logistik yang berpengalaman.

Stabilitas Politik dan Ekonomi

Ekspor memerlukan kepastian pembayaran dan kontrak. Negara yang stabil secara politik dan ekonomi mengurangi risiko gagal bayar atau hambatan kebijakan mendadak.

Regulasi Negara Tujuan Ekspor Scrap dari Indonesia

Selain memahami negara tujuan ekspor scrap, Anda juga perlu memahami regulasi ekspor dari Indonesia.

Beberapa poin penting:

  • HS Code sesuai jenis scrap
  • Persyaratan dokumen (Invoice, Packing List, Bill of Lading)
  • Ketentuan Bea Keluar (jika ada)
  • Izin perdagangan (NIB, SIUP)
  • Kepatuhan terhadap peraturan Kementerian Perdagangan

Pastikan Anda bekerja sama dengan konsultan ekspor atau freight forwarder berpengalaman.

Tantangan dalam Negara Tujuan Ekspor Scrap

Ekspor scrap memang peluang besar, namun bukan tanpa tantangan:

  • Persaingan harga global
  • Kemudian, Fluktuasi harga scrap dunia
  • Regulasi lingkungan yang ketat
  • Biaya inspeksi dan sertifikasi
  • Risiko kontaminasi yang membuat kiriman ditolak

Untuk menghadapi tantangan ini, eksportir perlu membangun rantai pasok yang bersih, efisien, dan sesuai standar internasional.

Strategi Menembus Pasar Negara Tujuan Ekspor Scrap

Berikut beberapa strategi praktis untuk menembus negara tujuan ekspor scrap:

Riset Pasar Negara Tujuan Ekspor Scrap

Lakukan riset mendalam untuk memahami:

  • Negara dengan permintaan tinggi
  • Jenis scrap yang paling laku
  • Tren harga internasional

Dengan data yang tepat, Anda bisa membuat keputusan lebih bijak.

Bangun Kualitas Produk

Pastikan scrap yang Anda kirim:

  • Bersih dari kontaminasi
  • Kemudian, Sesuai spesifikasi ISRI
  • Selanjutnya, Dikemas rapi dan aman

Pembeli luar negeri sangat selektif dengan kualitas.

Jalin Hubungan Bisnis

Gunakan:

  • Pameran dagang
  • Platform B2B
  • Agen perdagangan

Hubungan jangka panjang membantu negosiasi harga dan kontrak lebih baik.

Siapkan Dokumen Lengkap

Tanpa dokumen lengkap, pengiriman bisa tertahan di bea cukai. Pastikan Anda menyiapkan:

  • Invoice
  • Packing List
  • Certificate of Origin
  • Sertifikat inspeksi

Gunakan Mitra Logistik Profesional

Freight forwarder atau eksportir berpengalaman bisa membantu:

  • Memilih jalur pengiriman optimal
  • Kemudian, Menangani dokumen ekspor
  • Selanjutnya, Mengantisipasi kendala pelabuhan
  • Peluang untuk Pelaku Usaha di Indonesia

Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi eksportir scrap yang kompetitif. Banyaknya limbah logam, plastik, dan kertas bisa menjadi bahan baku bernilai jika dikelola dengan benar.

  • Dukungan pemerintah: Program ekonomi sirkular
  • Kesadaran lingkungan: Peluang pasar hijau
  • Pasar ekspor luas: Negara Asia, Timur Tengah, bahkan Eropa

Dengan perencanaan matang, industri scrap Indonesia bisa meningkatkan devisa sekaligus mengurangi beban lingkungan.

Siapkah Anda Menguasai Pasar Global Negara Tujuan Ekspor Scrap?

Memilih negara tujuan ekspor scrap yang tepat adalah langkah fundamental dalam membangun bisnis ekspor yang tangguh dan menguntungkan. Informasi yang mendalam tentang pasar, ditambah dengan strategi yang terencana dengan baik, akan membedakan Anda dari pesaing.

Sekarang, Anda sudah memiliki pemahaman yang komprehensif tentang peta jalan ekspor scrap global. Dengan wawasan ini, Anda dapat membuat keputusan yang lebih cerdas, mengurangi risiko, dan mengidentifikasi peluang emas.

Maka, Jangan biarkan scrap Anda hanya menumpuk di gudang. Segera identifikasi negara tujuan ekspor scrap yang paling potensial bagi Anda, jalin kemitraan strategis, dan mulailah perjalanan Anda menuju kesuksesan ekspor yang gemilang! Manfaatkan setiap peluang yang ada, karena pasar scrap global menunggu untuk Anda taklukkan.


Jika Anda mencari mitra profesional untuk mendukung bisnis ekspor, impor, undername, bea cukai, atau freight forwarding, PT Jangkar Global Groups adalah solusi terpercaya yang mengutamakan kecepatan, kualitas, dan kepuasan pelanggan. Cek layanan kami disini!

YUK KONSULTASIKAN DULU KEBUTUHAN ANDA,
HUBUNGI KAMI UNTUK INFORMASI & PEMESANAN

Email : support[at]jasaeksporimpor.co.id
Website: jasaeksporimpor.co.id
Telp kantor :

  • +622122008353
  • +622122986852

Pengaduan Pelanggan :

  • 0877-9699-9992 (Jasa Ekspor)
  • 0877-9699-9994 (Jasa Impor)

Google Maps : PT Jangkar Global Groups

Scroll to Top