Perhitungan Ex-Works Ekspor – Dalam dunia ekspor-impor, istilah Incoterms menjadi acuan penting untuk menentukan siapa yang menanggung biaya dan risiko selama proses pengiriman barang internasional. Salah satu istilah paling mendasar adalah Ex-Works (EXW), yang menempatkan tanggung jawab terbesar pada pihak pembeli.
Bagi eksportir Indonesia, memahami cara menghitung harga EXW sangat penting karena sistem ini sering di gunakan oleh pembeli luar negeri yang ingin mengurus seluruh pengiriman sendiri. Artikel ini membahas tuntas mulai dari pengertian EXW, komponen biaya, cara perhitungan, hingga simulasi biaya dan perbandingan dengan FOB dan CIF.
Baca juga: Perhitungan CIF Ekspor: Pengertian, Rumus dan Contoh
Apa Itu Ex-Works (EXW)?
Ex-Works (EXW) adalah istilah dalam Incoterms 2020 yang berarti penjual hanya bertanggung jawab menyiapkan barang di tempat mereka sendiri — bisa berupa pabrik, gudang, atau tempat produksi. Setelah itu, semua biaya dan risiko berpindah ke pembeli.
Dengan kata lain:
- Penjual hanya wajib menyediakan barang siap diambil, sedangkan pembeli menanggung seluruh proses mulai dari pengangkutan domestik, ekspor, pengiriman internasional, hingga impor di negara tujuan.
Tanggung Jawab Penjual dan Pembeli dalam Skema Perhitungan Ex-Works Ekspor
| Komponen | Tanggung Jawab Penjual (Eksportir) | Tanggung Jawab Pembeli (Importir) |
|---|---|---|
| Menyiapkan barang | ✔️ | ❌ |
| Pemuatan ke truk | ❌ (bisa jika disepakati) | ✔️ |
| Transportasi domestik | ❌ | ✔️ |
| Dokumen ekspor (PEB, COO, Fumigasi) | ❌ | ✔️ |
| Bea cukai ekspor | ❌ | ✔️ |
| Freight internasional | ❌ | ✔️ |
| Asuransi | ❌ | ✔️ |
| Bea masuk negara tujuan | ❌ | ✔️ |
| Transportasi akhir ke gudang pembeli | ❌ | ✔️ |
Kesimpulan: Dalam EXW, penjual memiliki beban kerja dan tanggung jawab paling ringan. Semua risiko setelah barang keluar dari pabrik menjadi tanggungan pembeli.
Kelebihan dan Kekurangan Sistem Perhitungan Ex-Works Ekspor
Kelebihan bagi Penjual
- Tidak perlu mengurus dokumen ekspor yang kompleks.
- Kemudian, Risiko kerusakan selama pengiriman di tanggung pembeli.
- Lebih mudah untuk pemula di bidang ekspor.
Kelemahan bagi Pembeli
- Semua biaya dan risiko di tanggung pembeli.
- Kemudian, Harus memiliki jaringan logistik di negara asal barang.
- Potensi biaya lebih tinggi jika tidak efisien dalam transportasi.
Komponen Biaya dalam Perhitungan Ex-Works Ekspor
Harga EXW hanya mencakup biaya internal sampai barang siap di ambil oleh pembeli di gudang penjual.
Komponen Biaya yang Termasuk dalam EXW
- Biaya Produksi
- Bahan baku utama
- Tenaga kerja
- Overhead pabrik
- Biaya Pengemasan
- Kardus, karung, pallet, shrink wrap, atau kontainer kecil.
- Biaya Administrasi Internal
- Invoice, packing list, sertifikat mutu, dokumen teknis.
- Biaya Penyimpanan di Gudang
- Sampai barang diambil oleh pembeli.
Komponen Biaya yang Tidak Termasuk dalam EXW
- Transportasi ke pelabuhan
- Kemudian, Biaya ekspor (PEB, COO, fumigasi, karantina)
- Freight atau ongkos kapal
- Asuransi pengiriman
- Bea masuk di negara tujuan
Baca juga: Perhitungan FOB Ekspor: Komponen dan Contoh Praktis
Rumus Dasar Perhitungan Harga Perhitungan Ex-Works Ekspor
Rumus dasar:
-
Harga EXW = Biaya Produksi + Biaya Pengemasan + Biaya Gudang + Margin Keuntungan
Untuk menentukan harga per unit:
-
Harga EXW per unit = (Total Biaya + Margin) / Jumlah Unit Barang
Contoh Perhitungan Ex-Works Ekspor
Misal:
PT Nusantara Agro mengekspor serbuk kayu (wood shaving) ke Jepang. Data produksi:
- Biaya bahan baku: Rp 40.000.000
- Biaya tenaga kerja: Rp 15.000.000
- Biaya pengemasan & pallet: Rp 5.000.000
- Biaya gudang & administrasi: Rp 3.000.000
- Margin keuntungan: 20%
- Jumlah barang: 10.000 kg
Langkah 1 – Hitung Total Biaya Produksi
40.000.000 + 15.000.000 + 5.000.000 + 3.000.000 = Rp 63.000.000
Langkah 2 – Tambahkan Margin Keuntungan
20% dari Rp 63.000.000 = Rp 12.600.000
Total harga EXW = Rp 63.000.000 + Rp 12.600.000 = Rp 75.600.000
Langkah 3 – Hitung Harga EXW per kg
Rp 75.600.000 / 10.000 kg = Rp 7.560/kg
Harga EXW per kg: Rp 7.560
Barang siap diambil pembeli dari gudang PT Nusantara Agro.
Simulasi Perbandingan Biaya EXW vs FOB vs CIF
Untuk memahami posisi Ex-Works, perhatikan simulasi berikut. Asumsikan produk dan volume sama (10 ton wood shaving).
| Komponen Biaya | EXW (Rp) | FOB (Rp) | CIF (Rp) |
|---|---|---|---|
| Biaya produksi & pengemasan | 63.000.000 | 63.000.000 | 63.000.000 |
| Margin penjual | 12.600.000 | 12.600.000 | 12.600.000 |
| Transportasi ke pelabuhan | ❌ | 5.000.000 | 5.000.000 |
| Biaya ekspor & dokumen | ❌ | 3.000.000 | 3.000.000 |
| Freight internasional | ❌ | ❌ | 12.000.000 |
| Asuransi | ❌ | ❌ | 2.000.000 |
| Total Harga per 10 ton | Rp 75.600.000 | Rp 83.600.000 | Rp 97.600.000 |
| Harga per kg | Rp 7.560/kg | Rp 8.360/kg | Rp 9.760/kg |
| Tanggung jawab berakhir di | Gudang penjual | Pelabuhan muat | Pelabuhan tujuan |
Maka, Dari tabel terlihat, harga EXW paling rendah karena hanya mencakup biaya internal penjual. FOB menambah biaya hingga pelabuhan, sementara CIF sudah mencakup pengiriman sampai pelabuhan negara tujuan.
Analisis Strategi Penentuan Harga Perhitungan Ex-Works Ekspor
Tentukan Struktur Biaya Produksi
Pastikan semua komponen biaya sudah tercatat jelas: bahan baku, tenaga kerja, energi, kemasan, dan biaya gudang. Kesalahan kecil di sini bisa mengurangi margin secara signifikan.
Gunakan Margin Wajar
Umumnya margin untuk ekspor berada di kisaran 15–30% tergantung tingkat persaingan dan nilai tambah produk.
Perhatikan Fluktuasi Kurs
Karena pembayaran ekspor biasanya dalam USD, gunakan kurs tengah Bank Indonesia sebagai acuan agar harga EXW tetap kompetitif.
Gunakan Software Akuntansi Ekspor
Untuk skala besar, banyak eksportir menggunakan sistem ERP atau spreadsheet otomatis agar bisa memantau biaya per batch produksi.
Kapan Menggunakan Ex-Works?
Gunakan EXW ketika:
- Pembeli memiliki agen logistik di Indonesia.
- Kemudian, Eksportir masih pemula dan belum siap mengurus dokumen ekspor.
- Barang relatif aman dan tidak mudah rusak.
- Pembeli ingin mengatur transportasi sesuai kebijakan mereka.
Namun, hindari EXW jika:
- Barang berisiko tinggi atau bernilai tinggi.
- Kemudian, Negara pembeli memiliki proses bea cukai yang rumit.
- Penjual ingin memastikan kontrol atas ekspor dan reputasi logistik.
Kesalahan Umum dalam Perhitungan Ex-Works Ekspor
- Tidak memasukkan biaya kemasan. Padahal ini komponen wajib karena pembeli tidak menanggungnya.
- Kemudian, Tidak menghitung biaya gudang. Waktu tunggu barang sering menyebabkan biaya tambahan.
- Mengabaikan margin keuntungan realistis. Terlalu kecil akan merugikan saat kurs rupiah melemah.
- Tidak menegaskan titik penyerahan barang. Misalnya di gudang utama atau lokasi produksi.
Perbedaan Perhitungan Ex-Works Ekspor (EXW) dengan FCA dan FOB
| Aspek | EXW | FCA | FOB |
|---|---|---|---|
| Lokasi serah barang | Gudang penjual | Tempat pengangkut (domestik/pelabuhan) | Kapal di pelabuhan muat |
| Siapa urus ekspor | Pembeli | Penjual | Penjual |
| Risiko berpindah | Saat diambil pembeli | Setelah diserahkan ke pengangkut | Saat barang di atas kapal |
| Cocok untuk | Penjual pemula | Penjual menengah | Penjual berpengalaman |
Jika pembeli meminta penjual membantu mengantar barang ke pelabuhan, sebaiknya gunakan FCA alih-alih EXW agar tanggung jawab hukum lebih jelas.
FAQ: Pertanyaan Umum Tentang Perhitungan Ex-Works Ekspor
Apakah harga EXW sudah termasuk ongkir ke pelabuhan?
Tidak, Semua biaya transportasi dari pabrik ke pelabuhan ditanggung pembeli.
Apakah eksportir wajib membuat dokumen ekspor (PEB) dalam EXW?
Tidak wajib, Namun beberapa negara mewajibkan penjual lokal tercantum di PEB untuk kepentingan bea cukai.
Apakah EXW bisa digunakan untuk ekspor via laut dan udara?
Bisa, Namun untuk udara, pembeli harus memastikan pengangkutan dilakukan sesuai izin eksportir.
Bagaimana jika pembeli gagal mengambil barang di gudang?
Penjual tidak bertanggung jawab. Semua risiko dan biaya tambahan ditanggung pembeli.
Apakah EXW cocok untuk ekspor skala kecil seperti produk UMKM?
Ya, sangat cocok, terutama bagi penjual baru yang belum memiliki pengalaman mengurus dokumen ekspor dan freight forwarding.
Tips Praktis Menawarkan Harga EXW ke Pembeli Luar Negeri
- Gunakan mata uang USD atau EUR.
Standar internasional yang memudahkan pembeli melakukan perbandingan harga. - Kemudian, Cantumkan lokasi pasti.
Misal: “EXW Surabaya, Indonesia” agar pembeli tahu titik pengambilan barang. - Lalu, Sertakan rincian spesifikasi produk.
Berat, volume, kemasan, dan dimensi sangat penting untuk perhitungan freight. - Gunakan kontrak tertulis (Sales Contract).
Agar tidak terjadi salah tafsir mengenai tanggung jawab atau biaya tambahan.
Perhitungan Ex-Works (EXW) adalah langkah awal penting bagi eksportir dalam menentukan harga dasar barang. Sistem ini memberikan tanggung jawab minimal bagi penjual — hanya sampai barang siap diambil di gudang.
Maka, Dengan memahami struktur biaya, rumus perhitungan, dan simulasi perbandingan EXW–FOB–CIF, eksportir dapat menetapkan harga yang lebih akurat dan kompetitif.
EXW cocok bagi eksportir pemula atau penjual yang ingin fokus pada produksi saja tanpa terlibat dalam proses logistik internasional. Namun, jika ingin memperluas pasar dan meningkatkan nilai tambah, eksportir dapat beralih ke sistem FOB atau CIF di tahap berikutnya.
Jika Anda mencari mitra profesional untuk mendukFung bisnis ekspor, impor, undername, bea cukai, atau freight forwarding, PT Jangkar Global Groups adalah solusi terpercaya yang mengutamakan kecepatan, kualitas, dan kepuasan pelanggan. Cek layanan kami disini!
YUK KONSULTASIKAN DULU KEBUTUHAN ANDA,
HUBUNGI KAMI UNTUK INFORMASI & PEMESANAN
Email :
support[at]jasaeksporimpor.co.id
Telp kantor :
(021) 2200 8353
(021) 2298 6852
Pengaduan Pelanggan :
0877 9699 9992 (Jasa Ekspor)
0877 9699 9994 (Jasa Impor)
Google Maps : PT Jangkar Global Groups



